Curhat Kru Film 1917, dari Membuat Tanah sampai Tumpuk Mayat

CNN Indonesia
Rabu, 29 Jan 2020 10:45 WIB
Sang desainer produksi, Dennis Gassner, mengatakan bahwa perencanaan untuk film 1917 sangatlah rumit dan mendetail.
Salah satu adegan dalam film 1917 yang berlokasi di Salisbury Plain. (Dok. IMDB/Universal Pictures and Storyteller Distribution Co. LLC.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film soal Perang Dunia I, 1917, saat ini sedang tayang di bioskop Indonesia. Film epik ini telah memenangkan penghargaan Golden Globes dalam kategori Best Drama dan Best Director, dan digadang mengulang kesuksesan di Piala Oscar tahun ini.

Dibesut oleh sutradara Sam Mendes, film 1917 berkisah mengenai dua prajurit Inggris yang berusaha menyampaikan pesan penting untuk pasukan mereka yang tengah berada di garis depan pertempuran dengan Jerman.

Selain ceritanya yang diangkat dari kisah nyata, film ini juga menarik karena Mendes menggunakan teknik pengambilan gambar one continuous shot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang desainer produksi, Dennis Gassner, mengatakan kepada Fortune bahwa perencanaan untuk film ini sangatlah rumit.

"Perencanaannya sangat mendetail. Sam tidak mau ada yang kesalahan dalam gambar walau hanya sepersekian inci. Tak hanya soal kamera, begitu juga dengan akting, kostum, sampai lokasi," kata Gassner.

Proses syuting film sebagian besar dilakukan di luar ruangan. Segala tembakan dan ledakan dibuat senyata mungkin. Hanya bangunan kuno yang dibuat dengan CGI.

Kedua aktor, George MacKay dan Dean-Charles Chapman, juga diminta Mendes latihan pengadeganan dengan memakai pakaian lengkap sebelum pengambilan gambar dimulai.

Mereka harus berjalan jauh dan berlari seperti saat diambil gambarnya. Selama mereka latihan, sang juru kamera, Roger Deakins, ikut latihan mengambil gambar demi memperhalus one continuous shot yang bakal direkam nantinya.

Dikutip dari CN Traveller pada Rabu (29/1), Mendes memilih dataran Salisbury Plain di selatan Inggris sebagai lokasi syuting film 1917.

Area seluas 780 kilometer persegi itu disulap sebagai dataran di utara Prancis yang diperebutkan oleh Inggris dan Jerman kala PD I.

Salisbury Plain juga sempat menjadi lokasi syuting film Anna Karenina (2012) dan film soal The Beatles bertajuk Help! (1965).

Dari Salisbury Plain, objek wisata bersejarah Stonehenge hanya berjarak sekitar tiga kilometer saja.

Curhat Kru Film 1917, dari Membuat Tanah sampai Tumpuk MayatStonehenge di Salisbury Plain. (Istockphoto / kjschoen)

Bandara militer di Bovingdon, Hertfordshire, juga dipilih menjadi lokasi untuk adegan di No Man's Land.

Area ini sebelumnya digunakan sebagai lokasi syuting film Bohemian Rhapsody (2018) saat adegan konser Queen di Live Aid 1972.

George MacKay dan Dean-Charles Chapman dalam film 1917. (Dok. IMDB/Universal Pictures and Storyteller Distribution Co. LLC.)

Tak hanya penempatan tumpukan mayat dan kerusakan bangunan yang menjadi detil, Gassner dan timnya bahkan harus membuat tanah berwarna kecoklatan yang mirip dengan masa PD I.

Kota Shepperton menjadi lokasi adegan kota di Prancis yang dibombardir pasukan Jerman. Dari sini, sang pemeran utama harus menuju ke Ecoust untuk menemui pasukan Inggris.

Teknik CGI disematkan untuk adegan ini. (Dok. IMDB/Universal Pictures and Storyteller Distribution Co. LLC.)

Saat hendak menuju Ecoust, sang pemeran utama hanyut di sungai yang lokasi pengambilan gambarnya dilakukan di Tees Barrage International White Water Centre, Durham.

Perjalanan menuju Escot. (François Duhamel/Universal Pictures via AP)

Lalu adegan pasukan Inggris yang tengah menghadapi Jerman kembali dilakukan di Salisbury Plain.

Salisbury Plain menjadi lokasi adegan awal dan adegan akhir. (Dok. IMDB/Universal Pictures and Storyteller Distribution Co. LLC.)

[Gambas:Video CNN]

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER