
LAPORAN DARI JEPANG
Mencari Jejak Binatang Liar di Gunung Salju Jepang
Puput Tripeni Juniman, CNN Indonesia | Minggu, 02/02/2020 14:11 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Langkah kaki semakin berat lantaran salju kian tebal. Tutupan salju kini sudah hampir mencapai lutut. Untuk memudahkan gerak, saya mencoba mengikuti jejak langkah yang sudah dipijak pemandu kami yang berjalan paling depan.
Saya sedang menyusuri kaki gunung Azumayasan di Minakami, Prefektur Gunma, Jepang. Sekitar satu jam perjalanan dari Tokyo dengan menggunakan kereta cepat ke arah barat laut.
Prefektur Gunma merupakan kawasan yang dituruni salju saat musim dingin. Area pegunungan di kawasan ini banyak dimanfaatkan sebagai tempat bermain ski dan skateboard. Termasuk di tempat saya menjelajah saat ini, Norn Minakami Ski Resort.
Alih-alih bermain ski atau snowboard, saya lebih memilih untuk trekking di lereng gunung Azumayasan, mencari keberadaan binatang liar seperti rubah, rusa hutan, beruang, tapir, babi, dan kelinci hutan.
Gunung Azumayasan dengan ketinggian 2.354 meter merupakan satu dari dua gunung yang terbentuk dari letusan Gunung Azuma.
Sebelum memulai trekking, saya mesti menggunakan sepatu boots yang menutupi betis. Ini berguna agar salju tak masuk ke dalam kaki.
Penjelajahan saya kali ini langsung dipandu penembak dan pemburu binatang andal di Jepang, Moriyoshi Takayanagi.
Pria yang sudah kepala enam itu berjalan paling depan, membuka jalan, dan meminta kami untuk mengikuti dengan tetap tenang.
"Kalau berisik, binatang akan terganggu dan kabur," kata Takayanagi dengan berbahasa Inggris sederhana.
Perlahan perjalanan di jalan selebar dua meter itu mulai menanjak dan salju semakin tinggi. Pohon-pohon lebat yang hibernasi di sisi kiri dan kanan kami ditutupi salju putih. Seolah saya merasa sedang berada di negeri dongeng, di tengah hutan salju seperti di film Narnia.
Baru sekitar 200 meter perjalanan, kami langsung menemukan tanda-tanda keberadaan binatang liar. Jejak-jejak kaki mungil terlihat masuk dari hutan di sisi kanan. Ia menyusuri jalan sekitar 10 meter lalu kembali masuk ke dalam hutan di sisi kiri.
Pengalaman berburu lebih dari empat dekade membuat Takayanagi langsung bisa menebak hewan tersebut.
"Dari bentuk jejaknya, ini merupakan rusa. Rusa betina yang jalan tadi malam," ungkap Takayanagi.
Kami kembali melanjutkan perjalanan menerabas salju. Namun, sayang karena salju yang kian tinggi dan demi keselamatan kami terpaksa harus berputar arah dan kembali ke tempat awal.
Di perjalanan balik, saya singgah ke titik observasi untuk melihat keindahan kawasan pegunungan Gunma dari ketinggian.
Untuk melepas penat setelah trekking hampir satu jam, saya bersantap santai sambil menonton para pemain ski dan skateboard yang meluncur dengan lihai di kaki Gunung Azumayasan.
[Gambas:Video CNN]
(ard)
Saya sedang menyusuri kaki gunung Azumayasan di Minakami, Prefektur Gunma, Jepang. Sekitar satu jam perjalanan dari Tokyo dengan menggunakan kereta cepat ke arah barat laut.
Prefektur Gunma merupakan kawasan yang dituruni salju saat musim dingin. Area pegunungan di kawasan ini banyak dimanfaatkan sebagai tempat bermain ski dan skateboard. Termasuk di tempat saya menjelajah saat ini, Norn Minakami Ski Resort.
Gunung Azumayasan dengan ketinggian 2.354 meter merupakan satu dari dua gunung yang terbentuk dari letusan Gunung Azuma.
Sebelum memulai trekking, saya mesti menggunakan sepatu boots yang menutupi betis. Ini berguna agar salju tak masuk ke dalam kaki.
Penjelajahan saya kali ini langsung dipandu penembak dan pemburu binatang andal di Jepang, Moriyoshi Takayanagi.
Pria yang sudah kepala enam itu berjalan paling depan, membuka jalan, dan meminta kami untuk mengikuti dengan tetap tenang.
"Kalau berisik, binatang akan terganggu dan kabur," kata Takayanagi dengan berbahasa Inggris sederhana.
Perlahan perjalanan di jalan selebar dua meter itu mulai menanjak dan salju semakin tinggi. Pohon-pohon lebat yang hibernasi di sisi kiri dan kanan kami ditutupi salju putih. Seolah saya merasa sedang berada di negeri dongeng, di tengah hutan salju seperti di film Narnia.
![]() |
Baru sekitar 200 meter perjalanan, kami langsung menemukan tanda-tanda keberadaan binatang liar. Jejak-jejak kaki mungil terlihat masuk dari hutan di sisi kanan. Ia menyusuri jalan sekitar 10 meter lalu kembali masuk ke dalam hutan di sisi kiri.
Pengalaman berburu lebih dari empat dekade membuat Takayanagi langsung bisa menebak hewan tersebut.
"Dari bentuk jejaknya, ini merupakan rusa. Rusa betina yang jalan tadi malam," ungkap Takayanagi.
Kami kembali melanjutkan perjalanan menerabas salju. Namun, sayang karena salju yang kian tinggi dan demi keselamatan kami terpaksa harus berputar arah dan kembali ke tempat awal.
Di perjalanan balik, saya singgah ke titik observasi untuk melihat keindahan kawasan pegunungan Gunma dari ketinggian.
Untuk melepas penat setelah trekking hampir satu jam, saya bersantap santai sambil menonton para pemain ski dan skateboard yang meluncur dengan lihai di kaki Gunung Azumayasan.
[Gambas:Video CNN]
(ard)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
InFashion
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Gejala Sirosis, Kondisi Kronis dari Penyakit Liver
Gaya Hidup • 38 menit yang lalu
Tak Ada Salahnya Berdandan Meski di Rumah Saja
Gaya Hidup 1 jam yang lalu
Hukum Menerima Vaksin Mengandung Unsur Haram dalam Islam
Gaya Hidup 4 jam yang lalu