12 Alasan Susah 'Move On' dari Mantan Usai Putus Cinta

CNN Indonesia
Senin, 28 Des 2020 16:12 WIB
Jatuh cinta bersifat adiktif. Otak akan melepaskan hormon kesenangan ketika jatuh cinta. Hormon itulah yang membuatmu merasa sulit lepas dari pasangan.
Jatuh cinta bersifat adiktif. Otak akan melepaskan hormon kesenangan ketika jatuh cinta. Hormon itulah yang membuatmu merasa sulit lepas dari pasangan. (Istockphoto/martin-dm)
Jakarta, CNN Indonesia --

Putus cinta adalah salah satu fase menyakitkan dalam hidup. Rasa sakit karena kehilangan orang yang dicintai tentu bukanlah hal yang diinginkan.

Melansir Bustle, psikolog klinis dan ahli terapi saraf Dr. Catherine Jackson mengatakan bahwa putus cinta itu menyiksa otak dan tubuh sekaligus. Seperti halnya rasa sakit fisik, otak juga ikut 'merasakan' sakit akibat putus cinta. Itulah sebabnya perpisahan terasa sangat sulit.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine pada 2010 menemukan bahwa jatuh cinta bersifat adiktif. Otak akan melepaskan dopamin, oksitosin, adrenalin, dan vasopresin ketika jatuh cinta. Hormon ini yang membuat mu merasa tak bisa lepas dari pasangan.


Nah, ketika putus cinta, sistem di otak mu ada yang terganggu. Itu sebabnya perpisahan terasa mengejutkan, dan melupakan mantan kekasih bukan perkara mudah.

Menghadapi putus cinta bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika ada faktor lain yang membuatnya lebih sulit untuk move on. Berikut 12 alasan susah move on dari mantan usai putus cinta, melansir berbagai sumber.

1. Dia adalah cinta pertama
Banyak orang bilang bahwa cinta pertama tak akan bisa dilupakan. Mungkin hal itu bisa benar bagi sebagian orang. Sebabnya, itu adalah momen pertama kalinya kamu merasa dicintai dan diinginkan untuk pertama kalinya dalam hidup. Rasa sakit usai putus cinta juga menjadi hal baru bagi Anda. Tak heran, akan butuh waktu cukup lama untuk melupakan semua memori itu.

2. Belum ada kata pisah
Keputusan untuk putus tidak terjadi begitu saja tanpa ada kalimat perpisahan, meski salah satu atau kedua belah pihak yakin untuk tak lagi bersama. Tetapi ketika hubungan berakhir tanpa kalimat perpisahan bisa menjadi akhir yang menggantung. Kalimat perpisahan menandakan hubungan sudah final, dan itu sangat penting untuk mengakhiri sebuah hubungan.

3. Terjebak nostalgia
Tak bisa dimungkiri, menghabiskan banyak waktu dan menciptakan momen bahagia bersama mantan kekasih bukanlah hal yang mudah dilupakan. Namun jangan terus-menerus terkungkung mengingat masa-masa indah dan meyakini bahwa Anda tak akan menemukan orang lain sesempurna dirinya.

Cobalah singkirkan semua yang bisa membangkitkan kenangan masa lalu, seperti foto, video, barang-barang pemberiannya, bahkan history percakapan mu. Itu semua akan menyiksa mental dan batin sehingga membuat mu susah melupakannya.


4. Pura-pura bahagia
Menunjukkan susah payah bahwa kamu baik-baik saja tak akan menyelesaikan masalah. Sedih karena putus cinta adalah hal yang wajar. Setiap orang memiliki toleransi waktu yang berbeda-beda untuk menyembuhkan luka.

Tak perlu menyembunyikan rasa sakit. Biarkan semuanya keluar dan berlalu. Luapkan dengan menangis, melakukan aktivitas yang disukai, dan bercerita dengan keluarga atau sahabat bisa membantu meringankan beban emosionalmu. Jika kamu terburu-buru dan memaksakan diri, Anda akan menjadi lebih sedih dan susah berpikir positif.

5. Terus stalking media sosialnya
Stalking akun media sosialnya karena penasaran tidak akan membantumu untuk move on. Justru dengan menguntitnya sepanjang waktu hanya akan menambah rasa sakit hati dan cemburu. Apalagi jika kamu tahu dia telah bersama orang lain.

Batasi dirimu untuk tidak stalking apa pun yang berkaitan dengan mantan. Blokir media sosial dan nomor teleponnya sementara waktu bisa sangat membantu memulihkan perasaanmu.

6. Berada dalam lingkaran sosial yang sama
Memiliki teman yang sama dapat membuat proses move on menjadi lebih sulit. Semakin lama hubungan kalian berjalan, semakin banyak pula memiliki teman yang sama. Teman-teman kadang tak menyadari mengasosiasikan dirimu dengan sang mantan-di mana ada kamu, pasti ada dia.

Belum lagi jika kalian masih sering berkumpul dan bertemu satu sama lain. Kurangi intensitas komunikasi dan pertemuan yang bisa membuatmu semakin sulit melupakannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


7. Tak percaya diri
Salah satu perasaan yang menghantui ketika putus adalah membayangkan bakal tidak menemukan orang yang tepat. Kamu terlalu takut untuk menjadi pribadi seperti semula tanpa sang mantan. Kamu juga cemas jika menjadi sendirian tanpanya sehingga semakin sulit untuk membiarkan dia pergi.

8. Menyalahkan diri sendiri
Perpisahan adalah kesempatan untuk belajar lebih memahami diri sendiri. Dengan begitu, kamu akan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa. Namun sayangnya, kebanyakan orang sulit memahami hal tersebut dan lebih mengutamakan rasa sakitnya, sehingga yang muncul hanya ego dan menyalahkan diri sendiri.

Percayalah, terus-terusan menyalahkan diri sendiri maupun orang lain tidak memperbaiki keadaan.

9. Hubungan telah berlangsung lama
Kehilangan seseorang yang sudah lama menjalin hubungan dengan Anda, sulit untuk diatasi. Anda telah terbiasa dengan perasaan bahwa dia selalu ada untuk Anda melalui pasang surut dan Anda telah melupakan perasaan menjadi lajang dan sendirian.

10. Masih berharap
Cinta memang candu. Perasaan yang intens akan sulit disingkirkan atau dibiarkan memudar. Meskipun masih marah dan kecewa, namun diam-diam kamu masih berharap bahwa dia menyadari kesalahannya dan kembali.

Mengharapkan mantan kekasih kembali sebenarnya bukan hal yang buruk, terutama bila kamu masih memiliki perasaan padanya. Tetapi jika itu berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan tak ada progres sama sekali, sudah saatnya untuk berhenti menunggu. Pikirkan kembali apakah dia pantas mendapatkan kesempatan kedua.

11. Terdapat penyesalan
Merajut hubungan bertahun-tahun lamanya bisa jadi mengorbankan segalanya. Waktu, uang, dan segala upaya yang kamu berikan nyatanya tidak membuahkan hasil. Menyadari telah kehilangan semua yang kamu korbankan bisa membuatmu hilang arah.

Jangan biarkan penyesalan menghantui perasaanmu. Kenangan masa lalu menjadi pelajaran untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Merujuk Journal Evolutionary Behavioral Sciences 2015 mengungkapkan bahwa wanita cenderung merasakan sakit emosional dan fisik lebih berat setelah putus cinta daripada pria.

Wanita lebih banyak lebih banyak 'menginvestasikan' perasaan mereka ke dalam hubungan ketimbang pria. Karena pada dasarnya wanita lebih selektif dalam memilih pasangan. Jadi ketika hubungan itu berakhir, membuat wanita lebih sulit move on.

Itulah 10 penyebab susah move on. Menyembuhkan luka dan kembali bangkit melanjutkan hidup adalah sebuah proses. Proses tentu membutuhkan waktu. Rata-rata orang dapat pulih dari putus cinta sekitar 11 minggu untuk dapat kembali berpikir rasional dan mengikhlaskan segalanya.

Perubahan besar ini tidak hanya terjadi dalam semalam. Namun berita baiknya, kamu tidak akan berada dalam kondisi yang menyedihkan selamanya. Seiring waktu, kamu bisa melupakan kesedihan itu.

(fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER