Jakarta, CNN Indonesia -- Tanpa disadari, seluruh proses
pencernaan dimulai di mulut Anda. Mengunyah
makanan adalah tahap awal dari proses pencernaan.
Saat Anda mengunyah, makanan akan dipecah menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah dicerna. Saat dicampur dengan air liur, mengunyah memungkinkan tubuh untuk mengekstrak nutrisi dalam jumlah paling besar dari makanan yang Anda lahap.
Salah satu rekomendasi umum menyebutkan bahwa makanan Anda perlu dikunyah 32 kali sebelum ditelan. Namun, jumlah itu tak berlaku bagi makanan dengan tekstur lunak dan berair. Makanan seperti semangka hanya membutuhkan 10-15 kali kunyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk makanan yang lebih keras dan alot seperti steak dan kacang dibutuhkan sekitar 40 kali kunyah per suap.
Melansir
Healthline, para ahli mengatakan, semakin cepat Anda makan, semakin banyak makanan yang Anda lahap. Mengunyah makanan berkali-kali dengan lebih lambat dapat mengurangi asupan makanan.
Dalam sebuah penelitian, 30 perempuan mengonsumsi makanan pada kecepatan berbeda. Perempuan yang makan dengan lebih lambat ditemukan mengonsumsi makanan lebih sedikit dan lebih cepat merasa kenyang daripada mereka yang makan dengan cepat.
Penelitian juga menemukan, mengunyah lebih banyak juga dapat mengurangi keinginan
ngemil.
Selain dapat mengontrol berat badan, para ahli juga mengatakan bahwa mengunyah makanan dengan benar dapat membantu meningkatkan jumlah nutrisi yang didapat.
Berikut cara mengunyah makanan yang tepat.
- Saat makanan masuk ke dalam mulut, tutup bibir Anda dan mulai mengunyah.
- Saat mengunyah, pindahkan makanan dari sisi ke sisi dengan lidah. Kunyah perlahan dan hitung sampai 32 kali kunyah dalam setiap suap atau gigitan. Anda mungkin perlu lebih banyak atau sedikit waktu tergantung pada jenis makanan.
- Setelah makanan kehilangan teksturnya, Anda dapat menelannya.
Mengunyah dan menelan makanan terlalu cepat akan mengganggu tubuh Anda. Dalam kondisi ini, tubuh tak akan menghasilkan cukup enzim yang dibutuhkan untuk memecah makanan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, diare, mulas, mual, refluks asam lambung, dan gangguan pencernaan lainnya.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)