Jakarta, CNN Indonesia -- Drama soal privasi yang dikeluhkan penghuni apartemen kepada pengelola museum Tate Modern di London, Inggris, sudah berlangsung lama.
Penghuni empat flat di apartemen mewah nan mahal mengeluh bahwa pengunjung Tate Modern telah sering melanggar privasi dengan mengintip unit mereka dari dek observasi yang disediakan museum.
Penghuni apartemen telah meminta agar dek observasi diberi pembatas untuk melihat langsung ke unit mereka, tetapi hakim di Pengadilan Tinggi London menolak gugatan tersebut dengan alasan bahwa pengunjung museum yang bisa melihat unit apartemen bukan berarti gangguan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apartemen dua kamar tidur di kompleks Neo Bankside yang mewah berharga lebih dari 1 juta euro (sekitar Rp15 miliar).
Salah satu penghuni, Ian McFadyen, mengeluh di pengadilan bahwa "ketika tirai dibuka dan dek observasi ramai pengunjung, kami seperti terus-menerus diawasi, dilambai, difoto dan difilmkan," kata jaksa penuntut dalam pengadilan, seperti yang dikutip dari CNN Travel pada Selasa (25/2).
Sang hakim, Anthony Mann, setuju dengan argumen pengelola Tate Modern bahwa jalan keluar untuk masalah itu berada di tangan pemiliknya sendiri, dengan alasan bahwa mereka dapat "menurunkan tirai" atau "memasang kaca film privasi."
"Selama ratusan tahun, tidak pernah ada kasus yang dilaporkan di negara ini di mana pengadilan telah menemukan fakta bahwa bangunan yang menghadap ke bangunan tetangga merupakan gangguan," jelas putusan hakim.
Kasus intip mengintip ini telah bergolak sejak awal 2017, ketika penghuni apartemen pertama kali meluncurkan gugatan hukum terhadap Tate Modern.
Tate Modern adalah salah satu museum seni kontemporer terkemuka di dunia dan merupakan objek wisata populer di London.
Dek observasinya dibuka pada 2016, empat tahun setelah pembangunan di apartemen yang berada te[at di seberangnya selesai dibangun.
Pembangunan museum telah dimulai pada tahun 2006, dan rencana mencakup dek observasi - sesuatu yang disadari oleh pengembang apartemen.
Dek observasi ini dikunjungi oleh sekitar 500 ribu orang per tahun dan membatasi masuknya 300 orang sekaligus, beberapa di antaranya melihat ke dalam apartemen dan kadang-kadang mengambil foto, kata pengadilan dalam putusannya.
Ia menemukan 124 unggahan di Instagram sepanjang 2016 sampai 2018 yang menampilkan pemandangan apartemen.
Pengelola Tate Modern berpendapat bahwa dek observasi tersebut menyediakan "pandangan London 360 derajat yang unik dan gratis."
Museum, yang menempati bekas pembangkit tenaga listrik ini terletak di South Bank, dan menawarkan pemandangan yang mengesankan termasuk Katedral St. Paul.
Ada banyak tanda peringatan di dek observasi yang meminta pengunjung menghormati privasi bangunan di sebelah museum.
Pengelola Tate modern mengatakan "bersyukur" atas putusan pengadilan dan menambahkan akan "terus memperhatikan kenyamanan tetangga kami."
Natasha Rees, kepala litigasi properti di firma hukum Forsters, yang mewakili penghuni apartemen, mengatakan kliennya "jelas sangat kecewa" dengan putusan itu.
Kedua bangunan itu hanya berjarak beberapa meter.
"Ini bukan kasus sekadar menghadap," tambahnya.
Tahun lalu, seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun asal Prancis terlempar dari dek observasi Tate Modern dan menderita luka parah.
Jonty Bravery (18) telah mengaku bersalah atas percobaan pembunuhan itu.
[Gambas:Video CNN] (ard)