Studi: Tidur Tidak Teratur Bakal Rusak Jantung

CNN Indonesia
Kamis, 19 Mar 2020 08:43 WIB
Waktu tidur teratur rupanya berhubungan dengan kesehatan tubuh, utamanya kesehatan jantung.
Ilustrasi: Waktu tidur teratur rupanya berhubungan dengan kesehatan tubuh, utamanya kesehatan jantung. (Foto: Istockphoto/Deagreez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Biasakan untuk tidur teratur setiap hari, bahkan pada akhir pekan. Sebab studi terbaru menunjukkan tidur tidak teratur dapat merusak kesehatan, terutama kesehatan jantung.

Penelitian dari Harvard Medical School ini menunjukkan bahwa mengubah waktu tidur dan bangun hingga 90 menit secara signifikan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung atau serangan jantung.

Studi ini mendefinisikan waktu tidur yang teratur adalah tidak memiliki perbedaan atau, setidaknya memiliki perbedaan kurang dari 30 menit selama satu pekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti menganalisis lebih dari 2.000 orang berusia 45 hingga 84 tahun tanpa penyakit kardiovaskular selama lima tahun. Para peserta menggunakan pelacak di pergelangan tangan saat tidur selama tujuh hari.


Hasil penelitian ini mendapati orang yang memiliki waktu tidur tidak teratur memiliki risiko penyakit kardiovaskular dua kali lipat lebih tinggi pada lima tahun ke depan dibandingkan orang yang tidur teratur setiap malam.

Alasannya, sistem kardiovaskular termasuk detak jantung, tekanan darah, dan pembuluh darah bekerja sesuai dengan ritme sirkadian untuk mempertahankan fungsi normal. Mengubah-ubah jam tidur dapat mengacaukan ritme sistem kardiovaskular dan dikaitkan dengan hipertensi dan resistansi insulin atau diabetes.

"Semakin banyak Anda tidur secara tidak teratur, semakin tinggi risiko yang Anda miliki," kata pemimpin studi Tianyi Huang dikutip dari CNN.


Hubungan tidur teratur dengan penyakit kardiovaskular tetap kuat bahkan setelah mengendalikan faktor risiko seperti kolesterol, tekanan darah.

Peneliti menyimpulkan tidur dapat menjadi faktor risiko baru untuk penyakit kardiovaskular.

"Tidur yang tidak teratur dapat menjadi faktor risiko kardiovaskular baru dan independen," tutur Huang.

[Gambas:Video CNN] (ptj/nma)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER