Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Mesir membuka kembali piramida bertingkat Djoser yang berusia 4.700 tahun kepada publik pada hari Kamis (5/3), setelah direnovasi sekitar 14 tahun.
Piramida setinggi sekitar 60 meter mendominasi pemandangan reruntuhan kota Saqqara yang luas di selatan Kairo, dan merupakan bagian dari ibukota kuno Memphis yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
"Kami telah menyelesaikan pemulihan ... piramida pertama dan tertua di Mesir yang dibangun Raja Djoser, pendiri Kerajaan Lama," kata Menteri Kepurbakalaan dan Pariwisata Khaled el-Enany seperti yang dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah "bangunan pertama di dunia yang seluruhnya terbuat dari batu," Enany menambahkan.
Kerajaan Lama dikenal sebagai era pembangun piramida.
Berasal dari 2.680 SM, piramida Djoser dibangun di bawah arahan arsitek Imhotep.
Gempa bumi tahun 1992 menyebabkan kerusakan besar pada interior monumen.
Renovasi dimulai pada 2006 tetapi dihentikan pada 2011 dan 2012 karena "alasan keamanan", sebelum dilanjutkan pada 2013, kata Ayman Gamal Eddine, manajer proyek di kementerian barang antik.
Pemberontakan di Mesir pada tahun 2011 yang menggulingkan diktator lama Hosni Mubarak, membuat industri pariwisata sebagai salah satu sektor yang terpukul dalam kekacauan yang terjadi.
Pembukaan kembali hari Kamis dihadiri oleh Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouli serta sejumlah duta besar negara asing.
Perdana menteri mengatakan renovasi menelan biaya lebih dari 104 juta pound Mesir (US$ 6,66 juta atau Rp93,7 miliar).
"Kami bekerja keras untuk membangun Mesir baru ... dan pemulihan warisan sejarah adalah prioritas utama kami", kata Madbouli.
Museum Mesir Kuno yang megah dan berpemandangan langsung ke piramida Giza, akan dibuka pada akhir tahun ini, lima tahun lebih lambat dari yang direncanakan semula.
Kontroversi sempat terjadi pada 2014, ketika media Mesir melaporkan bahwa piramida Djoser telah rusak selama pekerjaan restorasi, dengan beberapa LSM Mesir mengatakan fasad asli monumen telah diubah.
Enany mengatakan pada hari Kamis bahwa setelah kritik dari para ahli UNESCO, pekerjaan dilakukan sesuai dengan norma-norma badan PBB itu dan "pada tahun 2018, UNESCO memberi kami laporan positif".
Mesir telah menggembar-gemborkan berbagai temuan arkeologis dalam beberapa tahun terakhir, dengan harapan meningkatkan sektor pariwisata sejarahnya, yang telah mengalami ancaman kerusakan sejak pemberontakan terjadi pada tahun 2011.
Tahun lalu, pihak berwenang membuka pemakaman berusia 4.500 tahun di dekat piramida Giza penuh dengan peti mati kayu berwarna-warni dan patung batu kapur.
Pada November 2018, kementerian mengumumkan penemuan tujuh sarkofagus (tempat penyimpanan mayat), beberapa berusia lebih dari 6.000 tahun, di sebuah situs di tepi kompleks piramida di Saqqara.
Puluhan mumi kucing juga ditemukan.
Kedatangan wisatawan Mesir mencapai 11,3 juta pada tahun 2018, naik dari 5,3 juta pada tahun 2016.
[Gambas:Video CNN] (afp/ard)