Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam aturan baru, para backpacker yang datang dengan visa liburan sambil bekerja di Australia kini bisa memperpanjang izin masa tinggalnya sembari membantu Negeri Kanguru bangkit dari bencana kebakaran hutan.
Dikutip dari
Lonely Planet pada Jumat (6/3), sebelumnya para pelancong yang menggunakan visa ini (yang juga dikenal sebagai visa 417) harus bekerja 88 hari (biasanya di bidang pertanian atau industri spesialis) agar memenuhi syarat untuk visa tahun kedua atau ketiga.
Sekarang, pekerjaan pemulihan bencana yang dibayar dan sukarela di daerah-daerah yang terkena dampak kebakaran hutan juga akan dihitung sebagai pekerjaan yang memenuhi syarat visa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aturan baru ini juga akan memungkinkan para pelancong untuk bekerja dalam pekerjaan yang sama selama 12 bulan, alih-alih batas enam bulan saat ini, jika mereka membantu program pemulihan bencana kebakaran lahan.
Dan bidang konstruksi telah ditambahkan ke daftar pekerjaan yang dapat dilakukan turis untuk memperpanjang visa mereka.
Penjabat Menteri Imigrasi, Kewarganegaraan, Layanan Migran, dan Urusan Multikultural, Alan Tudge mengatakan aturan baru untuk visa liburan kerja yang baru akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi petani dan pemilik bisnis lokal.
"Penduduk Australia mengalami kebakaran hutan baru-baru ini, tetapi mulai hari ini mereka dapat mempekerjakan backpacker selama enam bulan lebih lama, membantu mereka pada saat kritis dalam upaya pemulihan," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Ini berarti turis yang bekerja dapat membantu membangun kembali rumah, pagar, dan pertanian, membantu dengan pembongkaran, pembukaan lahan, dan memperbaiki bendungan, jalan, dan kereta api."
Visa 417 terbuka untuk pemegang paspor dari 16 negara, termasuk Irlandia, Inggris, Jerman, Denmark, Italia, dan Indonesia.
Wisatawan yang berusia antara 18 dan 30 tahun dapat mendaftar, atau maksimal 35 tahun untuk warga negara Irlandia, Kanada, dan Prancis.
Informasi mengenai Visa 417 bisa diketahui melalui situs resmi Kedutaan Besar Australia
di sini.[Gambas:Video CNN] (ard)