Virus Corona Picu Tren Kerja 'Remote' di AS

CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2020 13:16 WIB
Wabah infeksi virus corona berdampak pada aktivitas kerja. Sejumlah perusahaan di AS beramai-ramai menginstruksikan karyawan untuk bekerja dari rumah.
Ilustrasi. Sejumlah perusahaan di AS beramai-ramai menginstruksikan karyawan untuk bekerja dari rumah demi mencegah penyebaran virus corona. (Pixabay/kropekk_pl)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah infeksi virus corona berdampak pada banyak hal, termasuk di antaranya aktivitas kerja. Sejumlah perusahaan berbasis di Seattle, Amerika Serikat, beramai-ramai menginstruksikan karyawannya untuk bekerja dari rumah.

Salah satunya adalah ritel daring Amazon yang memberi kelonggaran pada 50 ribu karyawannya di wilayah Seattle untuk bekerja dari jarak jauh. "Kami merekomendasikan agar karyawan di Seattle/Bellevue agar bekerja dari rumah hingga akhir bulan ini [Maret]," ujar Amazon kepada AFP.

Tak hanya itu, Facebook dan Google, yang terus memperluas operasinya di Seattle, juga mendorong pekerja untuk bekerja dari jarak jauh demi mengurangi risiko penularan virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pula Microsoft yang berkantor pusat di Redmond--tak jauh dari Seattle--menyampaikan kabar pada karyawannya untuk bekerja dari rumah selama beberapa pekan ke depan. Mereka yang memiliki kondisi medis tertentu juga disarankan untuk mengambil cuti.

"Kami memberikan panduan pada karyawan di semua wilayah terdampak. Kami akan terus memantau situasi dan mengambil tindakan untuk melindungi karyawan kami," ujar Microsoft.

Sebanyak 10 dari 12 kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat terjadi di Seattle. Hal tersebut telah meningkatkan kekhawatiran di kawasan pantai barat AS itu.

Tak hanya di Seattle, sejumlah perusahaan di San Fransisco pun turut menyarankan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh.

Perusahaan transportasi daring, Lyft, mendorong karyawannya di San Fransisco untuk bekerja dari rumah selama beberapa pekan ke depan. Keputusan itu dibuat setelah mengetahui adanya salah satu karyawan yang dilaporkan pernah berkontak dengan seorang pasien positif Covid-19.

"Karyawan kami [yang pernah berkontak dengan pasien positif Covid-19] belum menunjukkan gejala apa pun dan sedang dipantau oleh pihak medis," ujar Lyft.

Lyft mengatakan, pihaknya mengikuti panduan Center for Disease Control and Prevention untuk terus berhati-hati dan mendorong karyawan bekerja dari rumah. Kantor Lyft yang berada di San Fransisco juga dibersihkan.

[Gambas:Video CNN]

(asr/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER