Jakarta, CNN Indonesia -- Dua warga negara Indonesia (WNI) dinyatakan positif infeksi
virus corona atau
Covid-19. Tak ayal, pernyataan yang pertama kali disampaikan Presiden Joko Widodo ini menimbulkan kepanikan banyak orang. Beberapa
pekerja bahkan mulai mempertimbangkan
teleworking atau bekerja
remote dari rumah.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan misalnya, yang mengimbau warga untuk bekerja secara
remote sebagai bentuk antisipasi penularan virus corona.
"Upayakan melakukan
teleworking. Saat Covid-19 mulai menyebar di lingkungan sekitar, otoritas kesehatan akan memberikan imbauan terkait penggunaan transportasi publik atau bepergian ke tempat ramai," kata Anies, melalui akun Instagram-nya, Senin (2/3).
Teleworking, sebut dia, membantu perusahaan tetap berjalan dan menjaga karyawan tetap sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teleworking sendiri didefinisikan sebagai pengaturan kerja di mana karyawan melakukan pekerjaan rutin di lokasi lain selain tempat kerja dan didukung oleh koneksi teknologi. Karena berbasis kinerja, efektivitas
teleworking dapat diukur dari hasil yang dicapai berdasarkan implementasi kebijakan perusahaan.
Stephanie Payne, seorang pakar psikologi dari Texas A&M University menulis dalam sebuah artikel berjudul "Overcoming Telework Challenges: Outcomes of Successful Telework Strategies" yang dipublikasikan di situs
Research Gate. Di dalamnya tertulis tentang beberapa masalah yang mungkin timbul dalam menciptakan budaya
teleworking agar berjalan efektif. Bersama Tomika Greer dari University of Houston, mereka meneliti kesulitan yang mungkin timbul dalam konsep
teleworking.
Berikut mengutip Research Gate dan situs
Virtual Vocations, beberapa masalah dalam bekerja
remote dan tips mengatasinya.
1. Membatasi area kerja dan pribadiSecara sosial, setiap orang membuat dan mengatur batas-batas demi kehidupan yang lebih baik. Salah satunya adalah pemisahan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Teleworking akan mengaburkan batasan tersebut dan berpotensi menimbulkan bentrokan antara urusan pekerjaan dan pribadi.
Solusinya, buat area kerja milik Anda sendiri. Jika tak ada ruang ekstra, jadikan sudut kamar atau ruangan tertentu dalam rumah sebagai area kerja Anda. Bicara lah dengan keluarga Anda mengenai kondisi tersebut.
Selain itu, dengan konsep
teleworking, para pekerja bisa menghemat banyak hal dan hidup lebih sehat. Di tengah virus corona yang telah ditemukan di Indonesia, kerja
remote menjamin keamanan pekerja.
2. Tetapkan jadwalSaat kehidupan profesional dan pribadi Anda berada di bawah satu atap, batas antara waktu kerja dan untuk diri sendiri sering menjadi kabur. Batas-batas yang tidak jelas dapat menyebabkan berkurangnya produktivitas.
Anda disarankan untuk membuat jadwal sendiri. Secara umum,
teleworking menawarkan fleksibilitas dalam urusan waktu dan penjadwalan.
Tetapkan waktu kapan Anda mulai bekerja dan kapan Anda harus mengakhiri pekerjaan Anda. Tetapkan pula waktu untuk relaksasi, makan siang, atau olahraga.
Selain sebagai alat kontrol agar Anda bisa bekerja tepat waktu, penjadwalan penting dilakukan agar Anda tak bekerja dengan berlebihan.
3. Cari motivasi diriTerbebas dari pengawasan manajerial yang ada di kantor terkadang membuat karyawan merasa termotivasi untuk giat bekerja. Pada kerja
remote, motivasi akan menjadi sangat menantang karena pekerja dikelilingi oleh kenyamanan rumah atau kafe.
Catat target-target kecil harian atau mingguan. Catatan mengenai target--apa pun itu--dapat membantu memotivasi Anda untuk tidak melupakan tugas pekerjaan yang menumpuk dan segera menyelesaikannya.
[Gambas:Video CNN] (fdi/asr)