Jakarta, CNN Indonesia --
(Artikel ini telah mengalami pembaruan pada Selasa 24 Maret 2020)Pemerintah Inggris memutuskan menerapkan kebijakan pembatasan akses total (
lockdown) selama tiga pekan untuk melawan penyebaran virus corona mulai Senin (23/3) dini hari waktu setempat.
Kebijakan itu diterapkan karena pemerintah Inggris geram karena penduduk setempat seolah mengabaikan anjuran untuk menjaga jarak (social distancing) dan tidak bepergian untuk menekan angka penularan virus mematikan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memerintahkan supaya para penduduk untuk sementara tidak bepergian jika tidak ada urusan mendesak dan melarang penduduk berkumpul lebih dari dua orang.
Pemerintah Inggris pada Selasa (17/3) telah mengimbau seluruh penduduknya untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri "yang bukan darurat" hingga satu bulan ke depan.
Dari situs Kementerian Luar Negeri Inggris, mereka telah menaikkan risiko bencana non-alam ini ke level tinggi.
Dikutip dari aplikasi Safe Travel milik Kementerian Luar Negeri Indonesia per Kamis (19/3), imbauan perjalanan ke Inggris juga telah dinaikkan menjadi merah dengan penjelasan 'jangan bepergian ke negara/wilayah ini'.
Badan Pariwisata Inggris, Visit Britain, ikut menyarankan jika memiliki kekhawatiran tentang dampak wabah COVID-19 pada rencana perjalanan saat ini, silakan melakukan pembaruan informasi dengan maskapai penerbangan, hotel, dan operator tur yang sudah dipesan sebelumnya.
Sama seperti soal ke luar negeri, pemerintah Inggris juga menyarankan penduduknya untuk tidak meninggalkan rumah untuk hal yang bukan darurat.
Kondisi terkiniFestival musik Glastonbury tahun ini ditiadakan dan diundur hingga tahun depan, seperti yang dikutip dari situs Time In London.
Keriaan tentu saja berganti dengan senyap di London dan sekitarnya.
"Walau pemerintah belum memberlakukan penutupan restoran atau bar, banyak tempat kongko yang memutuskan untuk tutup sementara," tulis Time In.
Festival dan objek wisata lain juga telah ditutup sementara, seperti yang RHS Chelsea Flower Show dan Warner Bros. Studio Tour London. Daftar lengkapnya bisa dicek
di sini.
PenerbanganHingga saat ini VFS Global, tempat pengajuan visa ke Inggris, masih beroperasi dengan normal dan belum memberi informasi lebih lanjut mengenai penundaan penerbitan visa ke Inggris.
Namun, orang yang hendak mengurus visa ke kantor mereka bakal menjalani pemeriksaan kesehatan dengan thermal scanner di pintu masuk.
Turis yang hendak terbang ke Inggris dalam waktu dekat dan memegang tiket dengan jadwal transit di negara yang telah terdampak virus corona, seperti Singapura atau Arab Saudi, sebaiknya menghubungi pihak maskapai penerbangan untuk informasi perubahan jadwal, pembatalan penerbangan, atau refund.
Hendaknya mengunduh aplikasi milik maskapai penerbangan sehingga mengetahui perubahan jadwal terkini saat tiba di bandara.
Aturan baru yang diterapkan maskapai penerbangan dalam menghadapi wabah COVID-19 bisa diketahui
di sini.
KBRI di London per Selasa (17/3) telah mengunggah informasi terkini mengenai perjalanan ke Inggris bagi WNI.
"Mengingat semakin banyak negara yang sudah terjangkit COVID-19, Pemerintah menghimbau dengan sangat agar warga negara Indonesia membatasi bepergian ke luar negeri kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda."
"Untuk Warga Negara Indonesia yang saat ini sedang bepergian ke luar negeri, diharapkan untuk segera kembali ke Indonesia sebelum mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh lagi."
WNI yang baru pulang dari Iran, Italia, Vatikan, Spanyol, Prancis, Jerman, Swiss, dan Inggris akan dikarantina pemerintah setiba di Indonesia.
[Gambas:Youtube]Informasi lebih lanjut mengenai wabah virus corona di Inggris bisa diketahui melalui:
KBRI London,
di siniVisit Britain,
di siniVFS Global di Indonesia,
di sini[Gambas:Video CNN] (ard)