Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian orang memiliki jadwal rutin untuk berkonsultasi ke
dokter. Entah berkaitan dengan gangguan syaraf, penyakit kardiovaskular hingga konsultasi ke dokter
anak. Tapi di tengah wabah
Covid-19 ada baiknya untuk sementara menunda pergi ke dokter dan menjadwalkan ulang kunjungan.
Disarikan dari beberapa sumber perhimpunan dokter, rutinitas pergi ke dokter sebaiknya dipilih hanya jika dalam kondisi darurat saja. Pilihan ini demi meminimalisasi kontak dan risiko penularan virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.
Berikut pengecualian pelbagai kondisi darurat yang memungkinkan Anda ke dokter. Jika tidak dalam kondisi di bawah ini lebih baik Anda tetap berdiam di rumah sembari tetap menjaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tunda ke dokter spesialis jantung jika tidak dalam kondisi gawat darurat, seperti:- Sesak yang memberat dengan posisi tidur.
- Sesak yang mengakibatkan tidak bisa tidur dengan posisi rata atau harus menggunakan lebih dua bantal.
- Sesak yang disertai batuk riak berdahak pink.
- Nyeri dada yang seperti ditindih atau ditimpa beban berat.
- Nyeri dada yang menjalar ke lengan atau punggung atau leher.
Nyeri dada disertai mual, muntah dan, keringat dingin.
Tunda ke subspesialis bedah vaskular, kecuali dalam kondisi gawat darurat berikut:- Pasien dengan akses hemodialisa yang macet.
- Jika Anda mengalami kecelakaan atau cedera dengan kecurigaan terkena bagian pembuluh darah.
- Nyeri hebat pada tungkai atau lengan disertai dengan rasa dingin atau warna kulit menjadi kebiruan.
- Nyeri pada tungkai disertai bengkak dan kulit kemerahan.
- Borok pada kaki penderita diabetes yang disertai demam.
- Benjolan berdenyut pada perut yang disertai nyeri.
Tunda ke dokter anak, kecuali anak dalam kondisi darurat:- Jika anak demam tinggi 3 hari atau lebih
- Anak diare dan muntah terus-menerus
- Anak mengalami sesak napas
- Anak tidak mau makan dan minum
- Mengalami pendarahan yang banyak
- Bentol kemerahan di sekujur tubuh
- Kejang dua kali atau lebih
- Anak mengalami penurunan kesadaran atau tidak aktif
Catatan khusus dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta menyatakan, dalam kondisi saat ini imunisasi anak dapat ditunda maksimal dua minggu.
Tunda ke dokter gigi atau klinik gigi bila tidak dalam kondisi dental emergency, meliputi:- Pendarahan yang tidak dapat berhenti.
- Infeksi atau bengkak yang menyebabkan kesulitan bernapas.
- Gigi lepas secara mendadak.
- Sakit gigi yang tak tertahankan.
Tunda ke dokter spesialis kulit dan kelamin, kecuali dalam kondisi:- Mengalami lepuh yang luas.
- Mengalami lepuh yang disertai lecet di mata, mulut atau kelamin.
- Biduran atau kaligata dengan bengkak di mata atau di bibir.
- Ruam kulit yang luas dengan atau tanpa demam.
- Bercak kulit yang disertai nyeri.
 Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi |
Tunda ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan, kecuali dalam kondisi gawat darurat:- Muntah berat.
- Perdarahan.
- Kontraksi atau nyeri perut yang hebat.
- Pecah ketuban.
- Tekanan darah tinggi.
- Nyeri kepala yang hebat.
- Tidak merasakan gerakan janin.
- Kejang.
Tunda dulu ke psikiater, kecuali bila ada:- Pikiran atau perilaku bunuh diri.
- perilaku kekerasan yang membahayakan.
- Perilaku atau juga emosi yang tidak terkontrol.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia menyarankan, apabila terdapat gangguan pada pikiran, perasaan dan perilaku untuk terlebih dulu melakukan manajemen stress, relaksasi juga berbicara dengan keluarga atau orang yang tepat.
[Gambas:Video CNN] (nma)