Peneliti Uji Coba Obat-obatan untuk Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2020 07:10 WIB
Obat-obatan yang diteliti untuk Covid-19 meliputi Remdesivir untuk Ebola, kombinasi obat HIV dan, obat malaria Chloroquine.
Ilustrasi. Obat-obatan yang diteliti untuk Covid-19 meliputi Remdesivir untuk Ebola, kombinasi obat HIV Lopinavir dan Ritonafir, serta obat malaria Chloroquine. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para peneliti melakukan uji coba obat-obatan yang sudah ada untuk mengobati infeksi virus corona (Covid-19).

Obat-obatan yang diteliti itu meliputi remdesivir untuk Ebola, kombinasi obat HIV lopinavir dan ritonafir, serta obat malaria chloroquine. Uji klinis obat-obatan ini masuk dalam daftar yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan sejumlah temuan yang menyatakan obat-obatan tersebut memiliki potensi mengobati Covid-19. Sebelumnya, penelitian ini dilakukan terpisah dan pada skala yang kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Live Science, hingga akhir pekan lalu (20/3), tercatat terdapat 86 uji klinis perawatan Covid-19. Uji klinis itu bertujuan untuk melihat reaksi obat pada pasien positif infeksi virus corona.

Jika uji klinis menunjukkan hasil yang memuaskan pada pasien, maka obat-obatan itu dapat direkomendasikan dan digunakan secara luas untuk mengobati Covid-19.

1. Remdesivir
Terdapat lima uji klinis besar yang dilakukan untuk meneliti remdesivir, obat Ebola yang dikembangkan Gilead Sciences. Temuan awal menunjukkan, antivirus remdesivir ini menghambat replikasi virus.

Uji klinis akan melihat efektivitas dan keamanan obat untuk digunakan secara luas. Ada kemungkinan obat ini dapat merusak hati.

"Remdesivir memang memiliki potensi, tetapi masih terlalu dini untuk mengetahui apakah ini akan menjadi pengobatan yang efektif yang dapat digunakan secara luas atau tidak," kata ahli virus dari Kent University Jeremy Rossman, dikutip dari South China Morning Post.

2. Chloroquine
Tercatat sebanyak tujuh uji klinis mengenai chloroquine terdaftar di Chinese Clinical Trial Registry. Uji klinis ini bertujuan untuk melihat apakah chloroquine dapat mengobati Covid-19 atau tidak.

Penelitian dari University of Minnesota juga melihat efektivitas chloroquine untuk mencegah infeksi virus corona.

3. Lopinavir dan ritonavir
Terdapat sejumlah uji klinis pada kombinasi lopinavir dan ritonavir, kombinasi obat untuk HIV. Temuan awal menyatakan, obat ini tidak terlalu efektif. Namun, para peneliti masih memerlukan uji klinis yang lebih besar untuk melihat reaksi dan efektivitas.

Sementara itu, obat flu Jepang favipiravir dan avigan tidak masuk dalam daftar uji klinis WHO.

[Gambas:Video CNN]

(ptj/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER