Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia memperingati Hari Bipolar Sedunia atau World Bipolar Day pada hari ini, Senin (30/3).
Bipolar disorder merupakan salah satu
gangguan mental yang ditandai dengan perubahan
emosi secara drastis.
Ahli kesehatan jiwa, dr Andri mengatakan bahwa sebelumnya, gangguan bipolar lebih dikenal sebagai kondisi
manic depressive. Kondisi ini memperlihatkan adanya dua kutub emosi pada seseorang. Orang dengan gangguan bipolar mengalami perubahan emosi secara ekstrem dari kutub positif atau mania (
manic) dan kutup negatif atau depresi.
"Saat [fase] mania, orang dengan gangguan bipolar bisa belanja tanpa pikir panjang, boros, bicara luar biasa bahkan membesarkan sesuatu, ide-ide, agresif,
irritable [mudah tersinggung]. Ada juga yang dorongan seksualnya meningkat," ujar Andri dalam video yang dibagikannya, Senin (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pada sisi lain atau pada kutub negatif, orang dengan gangguan bipolar bisa mengalami gejala depresi, sedih yang luar biasa, hingga tak memiliki semangat untuk melakukan apa pun.
Merunut sejarah, 30 Maret diambil sebagai Hari Bipolar Sedunia karena bertepatan dengan hari kelahiran pelukis Vincent van Gogh. Berdasarkan kacamata kesehatan jiwa, Van Gogh dinilai mengalami gejala-gejala gangguan bipolar.
Tahun ini, Hari Bipolar Sedunia mengambil tema "Strength for Today, Hope for Tomorrow". Tema tersebut dirasa pas dengan pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi dunia saat ini.
Andri mengatakan, pandemi Covid-19 akan memberikan pengaruhnya terhadap mereka yang memiliki gangguan mental, termasuk di antaranya gangguan bipolar.
[Gambas:Youtube]Pada orang-orang dengan gangguan bipolar, suasana hati yang fluktuatif menjadi tantangan tersendiri. "Yang dikhawatirkan kalau
mood yang fluktuatif itu dipicu oleh situasi
stressfull," kata Andri. Kecemasan karena pandemi Covid-19 bisa menjadi salah satu situasi pemicu.
Dengan demikian, alih-alih terus bergantung pada obat, orang dengan gangguan bipolar diharapkan mampu mengolah emosi.
Mengutip laman
World Bipolar Day, dalam situasi pandemi Covid-19 ini, dukungan bagi mereka yang hidup dengan gangguan bipolar menjadi hal yang sangat penting.
Selama masa isolasi dan
physical distancing, penting untuk tetap menjaga kualitas hidup dan memenuhi kebutuhan dasar, serta hal-hal yang memberi kepuasan seperti hobi, interaksi sosial, olahraga, dan rileksasi.
[Gambas:Video CNN] (els/asr)