Jakarta, CNN Indonesia --
Pandemi membuat banyak orang melakukan aktivitas kerja jarak jauh dari rumah demi menekan penyebaran
Covid-19. Sebagian besar
pekerja bahkan merasa ingin dan tak berkeberatan dengan
bekerja dari rumah secara permanen.
Hal tersebut ditemukan dalam jajak pendapat yang dilakukan You Gov bekerja sama dengan
Huffington Post. Jajak pendapat menemukan, sebanyak 26 persen pekerja menyukai dan akan tetap memilih konsep
work from home (WFH).
Sebanyak 38 persen di antaranya mengaku menyukai kombinasi antara keduanya. Sementara 27 persen lainnya mengaku tak nyaman jika harus bekerja dari rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar dari responden juga bahkan mengaku tak berkeberatan jika harus bekerja dari rumah untuk seterusnya atau secara permanen. Mereka menerima dan menyambut konsep WFH sebagai bagian dari '
new normal'.
Tak hanya itu, jajak pendapat juga mengungkap perasaan para pekerja saat harus bekerja dari rumah. Lebih dari 50 persen responden mengaku lega dan tenang saat harus bekerja dari rumah selama pandemi.
Masalah-masalah WFHWFH bukan melulu perkara suka tidak suka. Ada sederet dampak yang diakibatkan oleh konsep kerja baru ini.
WFH ditemukan berpengaruh terhadap produktivitas kerja masing-masing responden. Saat beberapa pekerja mengalami perkembangan kinerja dengan bekerja dari rumah, beberapa yang lain justru memble.
Sebanyak 45 persen dari responden mengaku bahwa bekerja dari rumah sama produktifnya dengan bekerja di kantor. Sebanyak 22 persen bahkan mengaku lebih produktif saat WFH. Sementara 29 persen lainnya justru mengaku bahwa WFH membuatnya kurang produktif.
Tak hanya urusan produktivitas, komunikasi juga jadi persoalan utama yang ditemukan dalam konsep WFH. Komunikasi jarak jauh memberikan tantangan tersendiri bagi para pekerja di tengah pandemi.
Sebanyak 31 persen responden mengaku mengalami komunikasi kerja yang memburuk sejak pandemi. Hanya 15 persen dari responden yang mengaku masih bisa berkomunikasi baik dengan rekan kerja. Selebihnya mengaku tak ada yang berubah dalam pola komunikasi selama WFH.
Jajak pendapat dilakukan terhadap 1.964 responden orang dewasa Amerika Serikat selama 18-20 Mei 2020.
(asr)
[Gambas:Video CNN]