Ada Kalimat Syahadat di Rompi Luhan, Brand Minta Maaf

CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2020 16:14 WIB
A model presents a creation by Sankuanz, during the men's Fall/Winter 2019/2020 collection fashion show in Paris on January 15, 2019. (Photo by FRANCOIS GUILLOT / AFP)
ilustrasi: Koleksi Sankuanz di men's Fall/Winter 2019/2020 fashion show di Paris pada 2019 lalu (AFP/FRANCOIS GUILLOT)
Jakarta, CNN Indonesia -- Luhan mantan personel EXO mendadak jadi pembicaraan di media sosial. Fan dari seluruh dunia mengungkapkan kekecewaan pilihan busana Luhan.

Mengutip Koreaboo, ada beberapa alasan mengapa mereka mengungkapkan kekesalan pada fashion idolanya itu. Pertama adalah karena pilihan busana putih dengan vest tersebut dianggap menyinggung umat Muslim. Di vest atau rompi yang dipakainya itu terdapat kalimat syahadat dalam bahasa Arab sebagai aksesorinya.

Alasan kedua, fan juga meminta Luhan dan penata gayanya untuk meminta maaf. Pasalnya, umat muslim sendiri tidak diperkenankan untuk memakai kalimat suci di busana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vest yang dipakai Luhan ini dibuat oleh label mode Sankuanz untuk koleksi terbaru Autumn/Winter 2020. Label ini merupakan label busana pria kontemporer dan streetwear.


Mengetahui adanya kecaman ini, brand vest, busana yang dipakai Luhan, Sankuanz pun mengungkapkan permohonan maafnya.



"Koleksi Autumn/Winter 2020 menampilkan signature looks dari berbagai latar belakang budaya yang beragam. Sayangnya karena kurangnya kesadaran dan pemahaman akan budaya muslim, kami mengutip kalimat syahadat secara tidak tepat dalam desain kami. Kami sangat meminta maaf kepada semua umat muslim dan kami akan lebih hati-hati lagi di masa depan," tulis Sankuanz dalam akun resminya.


"Tema dari koleksi ini adalah The Century. Desainer ingin menonjolkan tampilan dari berbagai sejarah dan budaya. Misalnya, suit tunic China yang dibuat berdasar workwear jacket Amerika, formal suit, youth streetwear, race car suit dengan tassel metalik, seragam tentara Timur Tengah dan tentara Eropa, jaket dengan spike musisi rock. Kata kuncinya adalah collectivity. Desainer juga memakai simbol umum militer, agama, dan pop kultur untuk menggambarkan penghormatan kepada perbedaan budaya di abad ini."

"Kami benar-benar meminta maaf kepada semua umat Muslim dan kami tidak akan menggunakan kalimat syahadat lagi di desain kami lainnya."

[Gambas:Instagram]

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER