Cara Makeup Artist Proteksi Diri di Tengah Pandemi

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2020 20:34 WIB
TO GO WITH AFP STORY BY OLGA SHYLENKO
A makeup artist works on the hair of Ukrainian model Alexandra Kutas, who is in a wheelchair from a very early age due to a spinal cord injury resulting from a doctor's mistake at birth, prior to a photo and video fashion shoot in Kiev on January 25, 2017.
Kutas, 23, is Ukraine's first model with a disability to headline a runway event of this level, after covering a long and thorny path for her dream to come true. / AFP PHOTO / Sergei SUPINSKY / ìThe erroneous mention[s] appearing in the metadata of this photo by Sergei SUPINSKY has been modified in AFP systems in the following manner: [a spinal cord injury resulting from a doctor's mistake at birth] instead of [cerebral palsy]. Please immediately remove the erroneous mention[s] from all your online services and delete it (them) from your servers. If you have been authorized by AFP to distribute it (them) to third parties, please ensure that the same actions are carried out by them. Failure to promptly comply with these instructions will entail liability on your part for any continued or post notification usage. Therefore we thank you very much for all your attention and prompt action. We are sorry for the inconvenience this notification may cause and remain at your disposal for any further information you may require.î
Ilustrasi. Menjalani profesi sebagai makeup artist di kala pandemi Covid-19 bukan perkara mudah. (AFP PHOTO / Sergei SUPINSKY)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah hampir tiga bulan libur merias, kini makeup artist (MUA) Indara Noor Saquina kembali bekerja. Pandemi virus corona membuat Saquina terpaksa 'cuti' dari rutinitas yang sudah digelutinya beberapa tahun terakhir.

Sejak terakhir kali mendandani model pada pertengahan Maret lalu, Saquina mulai merias kembali pada Kamis (11/6). Dia menjadi MUA untuk model pemotretan katalog sebuah label.

Meski terpaksa libur dan tak menerima pendapatan, Saquina mengaku ada banyak hikmah di balik pandemi ini. Kini, dia lebih memahami pentingnya kebersihan dalam jasa MUA. Pandemi membuat Saquina banyak berbenah dan mengubah sejumlah metode rias demi kebersihan dan keamanan pelanggan dan juga dirinya sendirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saquina memanfaatkan waktu liburnya untuk mencari tahu tata cara menjaga kebersihan saat merias. Dia juga banyak bertanya pada MUA lain dan juga para dokter.

"Tentang cara mengaplikasikan makeup yang lebih higienis, alat-alat sanitasi peralatan makeup yang perlu disiapkan dan lain-lain. Saya juga tanya temanku yang dokter tentang hal-hal yang perlu disiapkan untuk proteksi diri, cara menjaga kebersihan di lingkungan kerja dan saat bekerja," kata Saquina saat bercerita kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Saquina juga mencari tahu mengenai bahan yang digunakan untuk mendisinfeksi kosmetik yang aman digunakan.

Bukan tanpa alasan berbagai riset itu dilakoni Saquina. Pekerjaan yang digelutinya termasuk dalam pekerjaan berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19.

Seorang MUA mesti berkontak langsung dan dekat dengan pelanggan. MUA juga harus menyentuh wajah termasuk mata, bibir, dan hidung. Pelanggan juga sudah pasti tak bisa memakai masker saat didandani. Kondisi ini jelas membuat MUA dan pelanggan berisiko terinfeksi. Belum lagi makeup yang digunakan beramai-ramai dan berpotensi membawa kuman penyakit.

Untuk mencegah penyebaran penyakit dan virus corona di masa pandemi ini, Saquina memperkuat proteksi diri dengan melakukan beberapa hal.

Saat berangkat merias, misalnya, Saquina akan membawa peralatan makeup yang dibutuhkan saja. Hal ini jelas berbeda dengan sebelum pandemi di mana biasanya Saquina membawa peralatan hingga tiga koper besar, belum termasuk tas pribadi.

"Sebisa mungkin saya kurangi menjadi satu tas dan hanya membawa yang penting saja," ucap MUA dengan akun Instagram @brushedbysaquina.

Dia juga harus membersihkan dirinya terlebih dahulu dengan cara mandi dan memakai pakaian bersih. Pakaian yang dikenakan juga mesti panjang untuk mengurangi paparan langsung pada tubuh. Saquina juga bakal memakai masker yang dilengkapi dengan tambahan face shield yang tidak terlalu kaku.

Dia juga mengikat rambut dan memastikan semua kuku dipotong pendek. Kuku yang panjang merupakan salah satu tempat bakteri bersarang.

"Kuku dipotong pendek karena lebih mudah dibersihkan. Aku juga enggak pakai aksesori seperti jam tangan, cincin, atau anting," tutur Saquina.

Ilustrasi kuas makeupIlustrasi. Menjadi seorang makeup artist (MUA) di tengah pandemi Covid-19 bukan perkara mudah. (KaboomPics)

Sebelum memasuki rumah atau studio tempat bekerja, Saquina bakal mencuci tangan terlebih dahulu. Lalu, dia akan membersihkan meja rias yang akan digunakan.

Saat mulai bekerja, dia juga meminta model untuk membersihkan wajah dan mencuci tangan terlebih dahulu.

Saquina lalu mulai mendandani pelanggan dengan berbagai peralatan. Kosmetik dan alat makeup yang digunakan Saquina juga dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan pembersih yang sudah terjamin.

Sebisa mungkin Saquina menggunakan kuas sekali pakai untuk mencegah penggunaan berulang yang berisiko meningkatkan penyebaran penyakit. Sponge yang dipakai juga sekali pakai.

Kuas dan sponge yang tidak memiliki pengganti dan terpaksa digunakan berulang kali harus disinfeksi. Dia melakukan hingga tiga kali pembersihan dengan menggunakan cairan antiseptik, bahan alami, dan bahan yang mengandung alkohol sesuai anjuran WHO.

"Aku sudah beli cairan antiseptik produk pembersih natural, dan alkohol murni untuk membersihkan peralatan makeup," ungkap Saquina.

Produk makeup loose powder yang digunakan juga merupakan produk sekali pakai. Untuk produk berupa bubuk, makeup akan disemprot terlebih dahulu dengan alkohol. Penyemprotan ini sudah dianjurkan secara internasional dan tidak akan merusak kandungan kosmetik.

Untuk produk cair seperti lipstik, Saquina bakal mengambilnya dengan mencongkel menggunakan spatula. Hal ini bertujuan untuk mengurangi paparan makeup.

Sementara untuk produk seperti maskara, Saquina bakal menggunakan aplikator sekali pakai dan tidak mencelupkannya kembali ke dalam botol maskara.

"Karena bulu mata itu tempat bersarang debu dan kuman, jadi rawan sekali," ujar Saquina.

Eyeliner pensil juga harus disemprot dengan alkohol dan diraut terlebih dahulu sebelum diaplikasikan kepada mata pelanggan.

Setelah merias, Saquina akan mencuci tangan. Jika memungkinkan, dia akan mandi di rumah atau studio tempat bekerja. Saquina menyebut sudah berdiskusi dengan pemilik studio dan diizinkan untuk mandi di studio tempat bekerja.

Namun, meski banyak perubahan dan tambahan perkakas yang digunakan, hingga kini Saquina belum menghitung perbedaan modal saat pandemi dan sebelumnya.

"Sejujurnya aku belum menghitung, karena masih beradaptasi. Sejauh ini aku masih menerapkan harga yang sama tidak ada tambahan," kata Saquina

Saquina mengakui pembersihan makeup kali ini lebih rumit dibandingkan sebelum pandemi. Namun, itu semua ternyata sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional.

"Ini pelajaran baru karena ternyata kemarin sebelum pandemi aku salah, tapi aku bisa perbaiki untuk ke depannya," ucap Saquina. (ptj/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER