Wisuda Virtual: Tangis Siswa Madrasah Berpisah via Gawai

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2020 14:54 WIB
The A-Team bekerja melakukan penyuntingan rekaman audio-visual di perpustakaan sekolah.
Ilustrasi. Pandemi Covid-19 membuat prosesi pelepasan siswa dalam gelaran wisuda harus digelar secara virtual. (CNN Indonesia/ Ahmad Bachrain)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tiada lagi keriuhan memenuhi aula Madrasah Aliyah Al Falah, Jalan Haji Thohir, Sukabumi Selatan, Jakarta Barat, Sabtu itu.

Hanya ada sekira 20-an tenaga pengajar dan wakil yayasan yang hadir sejak pukul 07.00 WIB. Malam sebelumnya, petugas sekolah melakukan penyemprotan desinfektan, bagian dari protokol kesehatan.

Semua yang hadir di aula juga tetap menjalankan protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ada pula kehadiran para siswa di aula seluas 400 meter persegi itu yang ingar-bingarnya sekilas terdengar seperti dengungan lebah. Hanya ada sayup-sayup obrolan para guru menyimak tayangan streaming di layar lebar.

Hari itu seharusnya merupakan acara perpisahan para siswa yang saban tahun biasa digelar pihak Yayasan Tarbiyah Islamiyah Al Falah.

Berbagai kegiatan mulai dari operet, penghargaan siswa berprestasi, penghormatan kepada para guru, hingga acara sungkem kepada para guru, biasa jadi rangkaian mata acara di perpisahan tersebut.

Namun, pandemi infeksi virus corona (Covid-19), mengubah tradisi itu. Covid-19 membuyarkan harapan para siswa dan guru untuk kembali bertatap muka, sekadar mengucapkan salam perpisahan.

Apalagi, sudah empat bulan mereka tak lagi berinteraksi secara langsung di kelas. Semua kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Alhasil, wisuda virtual menjadi cara bagi mereka melepas rindu sekaligus momen perpisahan.

Sekira 100-an siswa kelas 12 diundang masuk ke dalam pertemuan virtual via aplikasi Zoom saat acara wisuda dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) mengikuti acara wisuda sarjana di Kampus Unpatti kawasan Poka, Ambon, Maluku, Kamis (27/8). Sebanyak 1.203 mahasiswa dari berbagai fakultas mengikuti acara wisuda tersebut. ANTARA FOTO/Embong Salampessy/aww/15.Ilustrasi. Pandemi Covid-19 membuat prosesi pelepasan siswa pada gelaran wisuda pun harus dilakukan secara virtual. (ANTARA FOTO/Embong Salampessy)

Mereka sembari membuka akun YouTube sekolah yang berisikan video beberapa siswa membawakan sejumlah lagu hasil dari rekaman. Sementara perwakilan guru dan yayasan memberikan kata-kata motivasi melalui aplikasi Zoom.

Para siswa cukup menyaksikan melalui gawai dari rumah mereka masing-masing. Sementara guru-guru hadir di sekolah, menatap para siswa melalui layar lebar.

Caranya memang terkesan simpel. Namun, tetap jadi tantangan tersendiri mengingat tak semua murid menguasai betul cara menggunakan aplikasi temu virtual itu.

Naya, salah seorang siswa yang diwisuda virtual pun berbagi cerita soal keseruan sekaligus keharuan acara kelulusan daring hari itu. Belia yang diterima di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UIN Jakarta ini mengakui wisuda virtual yang dia alami justru berkesan amat mendalam baginya.

Bagaimana tidak, dia menjadi satu dari seluruh siswa yang merayakan kelulusan daring sepanjang sejarah pendidikan di Indonesia.

"Berapa hari sebelumnya kami diberikan semacam tutorial cara masuk ke undangan Zoom sampai penggunaannya. Semisal untuk mute audio [mematikan pelantang suara] hingga mematikan atau menghidupkan kembali tampilan visual."

"Mungkin tidak sulit bagi saya dan sejumlah teman. Tapi, begitu acara wisuda virtual dimulai, ketika seharusnya audio harus dimatikan, masih ada saja yang lupa. Suaranya jadi tabrakan. Tapi tambah seru karena buat bahan candaan," ucap Naya, kemudian tertawa renyah.

Soal kuota internet, Naya mengatakan para siswa tak perlu lagi harus memikirkan hal itu. Pihak sekolah telah membagikan kuota internet di gawai masing-masing siswa.

"Jadi pihak sekolah menentukan satu orang perwakilan siswa untuk menyetor nomor telepon seluruh siswa. Setelah itu, pihak panitia mentransfer kuota ke masing-masing nomor telepon siswa. Setiap siswa dapat 10 hingga 12 Gigabyte," kata Naya.

Kuota sebanyak itu memang diperkirakan cukup untuk acara wisuda virtual yang dimulai dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.

The A-Team bekerja melakukan penyuntingan rekaman audio-visual di perpustakaan sekolah.Ilustrasi. Madrasa Aliyah Al Falah 6, Jakarta, menggelar wisuda virtual-nya melalui aplikasi Zoom. (CNN Indonesia/ Ahmad Bachrain)

Suasana wisuda virtual menjadi haru saat sebuah video kenangan ditampilkan. Video itu berisi dokumentasi persembahan siswa setiap kelas. Suasana semakin mengharu-biru bagi para remaja 'putih abu-abu' itu kala semua sama-sama menyanyikan mars hingga himne sekolah.

"Engkau sayangi kami, engkau kasihi kami. Engkau bimbing kami, setulus hatimu," demikian bait-bait lirik lagu himne serentak dinyanyikan para siswa di rumah masing-masing secara daring.

Keruan saja, momen tersebut membuat tangis pecah. Namun, tak ada dekapan erat di antara para siswa yang bakal berpisah setelah tiga tahun bersama

Naya dan kawan-kawan hanya bisa menitiskan air mata, menatap penuh haru dari gawai mereka. Tatapan penuh kehangatan dan kerinduan, bercampur keprihatinan terpancar dari mata mereka.

Sementara itu di aula sekolah, guru-guru juga tak mampu lagi menahan haru yang teramat sangat saat menatap layar lebar. Spontan mereka berpelukan meluapkan kesedihan melepas para anak didik dari kejauhan.

Seragam korps yayasan yang mereka kenakan basah penuh peluh dan air mata yang terus mengucur. Perpisahan seperti ini yang sebelumnya tak terbayangkan, justru menambah suasana haru.

"Hikmahnya mungkin momen perpisahan di tengah keprihatinan seperti ini yang tak akan bisa kami lupakan sepanjang hidup," ujar salah seorang siswa kelas 12, Adli Alfian, saat dihubungi CNNIndonesia.com.

"Namun, harapannya cukup angkatan kami saja perpisahan seperti ini. Semoga ke depannya situasi kembali normal," dia menambahkan.

Aksi 'The A-Team'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER