Penyebaran virus corona yang dapat menular lewat udara atau airborne disinyalir jadi penyebab munculnya cluster baru di ruang tertutup seperti perkantoran, pabrik, dan restoran. Untuk mencegah penularan lewat udara di ruang tertutup, sejumlah studi dan peneliti menyarankan untuk memiliki ventilasi yang baik.
Penularan lewat udara di ruang tertutup terjadi ketika seseorang yang terinfeksi menyebarkan virus ke udara melalui batuk atau bersin maupun kontak dengan orang lain. Pendingin udara atau AC di ruangan tersebut akan membuat droplet pembawa virus itu terpecah jadi ukuran yang lebih kecil, virus itu akan bertahan di udara.
Karena udara dengan virus terus-menerus bersirkulasi atau berputar di ruangan itu saja, maka ada potensi udara yang mengandung virus terhirup orang lain di ruangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus tersebut terjadi di cluster karyawan call center di Seoul, Korea Selatan dan pelanggan di sebuah restoran di Guangzhou, China. Berdasarkan studi kasus, peneliti menyimpulkan kontak dekat dalam waktu yang lama dengan banyak orang serta sirkulasi udara yang buruk menjadi faktor penyebab penularan virus lewat udara.
Itu sebab studi menyarankan agar setiap ruang tertutup memiliki sirkulasi udara yang baik. Sirkulasi udara yang baik bisa didapatkan dari sejumlah kriteria. Kriteria utama adalah ventilasi udara.
Dokter spesialis paru Adria Rusli merekomendasikan pencegahan penularan Covid-19 lewat udara dapat dilakukan dengan cara menciptakan sirkulasi udara dengan membuat ventilasi.
"Harus buat ventilasi di ruangan tertutup. Bisa buat jendela, ini namanya ventilasi alami. Lalu ventilasi mekanik atau kombinasi dengan kipas angin dan hexos fan," kata Adria kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/7).
Ventilasi alami adalah tempat keluar-masuknya udara dengan memanfaatkan tiupan angin alami melalui jendela, pintu, atau ventilasi di atas pintu dan jendela. Sedangkan ventilasi mekanik adalah tempat keluar-masuknya udara dengan menggunakan kipas angin yang ditempatkan di ruangan atau dipasang pada dinding.
Menurut Adria, ruangan dengan sirkulasi udara yang baik harus mampu melakukan pergantian udara sebanyak 12 kali dalam 1 jam.
"Paling baik terjadi pergantian udara sebanyak 12 kali dalam 1 jam, berdasarkan ketentuan PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)," ucap Adria.
Selain ventilasi udara, menggunakan filter AC seperti filter HEPA juga dapat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 lewat udara. Orang yang beraktivitas di dalam ruangan juga harus selalu memakai masker untuk mencegah paparan dari aerosol atau droplet di ruang tertutup.
(ptj/nma)