Studi: 1 dari 3 Anak Muda Rentan Terinfeksi Covid-19 Parah

CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2020 19:12 WIB
(FILES) In this file photo taken on May 18, 2020 youth enjoy an aperitif drink in the Trastevere district of Rome, as the country eases its lockdown after over two months, aimed at curbing the spread of the COVID-19 infection, caused by the novel coronavirus. - The sun is shining and it feels like summer. For many Italians, that means one thing -- Aperol spritzes at a terrace cafe with friends. But just days after most coronavirus lockdown restrictions were lifted, authorities are saying not so fast. (Photo by Alberto PIZZOLI / AFP)
Ilustrasi: Infeksi virus corona tak lagi sebatas menyerang orang tua, anak muda dewasa pun rentan terserang. Bahkan studi menemukan 32 persen dari total 8.000 responden berisiko terkena infeksi parah. (Foto: AFP/ALBERTO PIZZOLI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tak hanya lanjut usia, anak muda kini juga rentan terhadap infeksi virus corona yang parah. Studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of Adolescent Health mendapati satu dari tiga anak muda dewasa rentan terkena Covid-19 dengan gejala yang parah.

Studi tersebut juga menemukan bahwa merokok berperan penting jadi faktor yang menyebabkan keparahan itu.

Hasil studi ini didapat setelah peneliti dari University of California, Amerika Serikat menganalisis lebih 8.000 orang berusia 18-25 tahun yang ikut dalam National Health Interview Survey. Peneliti melihat kerentanan medis terkait Covid-19 yang parah dengan indikator risiko dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), termasuk kondisi kesehatan dan kebiasaan merokok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti menemukan 32 persen dari total populasi penelitian secara medis rentan terhadap Covid-19 dengan gejala parah. Namun, saat kelompok anak muda yang merokok atau menggunakan vape dikeluarkan dari analisis, kerentanan menurun hingga setengahnya--menjadi 16 persen.

"Perbedaan sebagian besar didorong oleh orang dewasa muda yang melaporkan bahwa mereka merokok dalam 30 hari (1 dari 10) dan 30 hari penggunaan e-rokok (1 dari 14)," tulis laporan itu.

Studi ini juga menunjukkan laki-laki muda memiliki risiko yang lebih tinggi terkena Covid-19 yang parah lantaran kebiasaan merokok, walaupun perempuan lebih banyak memiliki asma dan kondisi kekebalan tubuh.

Trik Makan Sehat Untuk Cegah CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Trik Makan Sehat Untuk Cegah Corona

Namun, pada laki-laki dan perempuan yang bukan perokok, perempuan punya risiko lebih tinggi mengalami Covid-19 yang parah.

"Bukti terbaru menunjukkan bahwa merokok dikaitkan dengan kemungkinan perkembangan Covid-19 yang lebih tinggi, termasuk meningkatnya keparahan penyakit, ICU atau kematian. Merokok memiliki efek signifikan pada orang dewasa muda, yang biasanya memiliki tingkat rendah untuk sebagian besar penyakit kronis," kata peneliti Sally Adams, dikutip dari CNN.

Kendati begitu peneliti mengakui studi ini memiliki beberapa keterbatasan seperti kurangnya informasi tentang Covid-19 pada kelompok usia 18-25 tahun.

(ptj/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER