Media sosial sedang dibanjiri potret tanaman hias dan kegiatan berkebun. Ketika orang-orang tidak bisa bepergian, rupanya memelihara tanaman jadi salah satu pelipur lara sekaligus hobi baru. Termasuk merawat jenis tanaman hias.
Seperti makhluk hidup pada umumnya, tanaman pun punya bahasa sendiri untuk mengungkapkan kebutuhan mereka. Karena tak bisa berinteraksi seperti hewan piaraan, Anda harus mengenali ciri-ciri ketika tanaman hias jatuh sakit.
Beberapa tanda berikut menjadi bahasa tanaman untuk mengungkapkan bahwa mereka sedang tidak 'bahagia'. Meski setiap tanaman punya 'bahasanya' sendiri, keenam tanda, mulai dari tumbuh tinggi berlebih hingga daun coklat dan kering jadi ciri-ciri umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anda tentu bahagia saat tanaman tumbuh tinggi. Namun kondisi ini tidak selalu jadi tanda bahwa tanaman Anda sehat dan 'happy'. Apalagi jika tampilan fisik seperti tumbuh tinggi, kurus, tidak rata ini tergolong aneh bila untuk ukuran jenis tanaman Anda.
Melansir dari Real Simple Anda bisa mengatasi soal pertumbuhan tinggi tak lazim itu dengan memberikan lebih banyak paparan sinar matahari. Tanaman cenderung kurus saat mereka kekurangan nutrisi.
Demi mencari sinar matahari, ada kecenderungan untuk tumbuh lebih tinggi. Jika sinar matahari tak membuat tanaman menunjukkan perubahan, berikan pupuk yang kaya nutrisi.
![]() |
Memiliki tanaman bunga membuat Anda menantikan kuncup-kuncup bunga bermekaran. Lama dinanti, tanaman cuma sedikit berbunga dan nyaris tidak memiliki bunga.
Ini bisa jadi tanda ketidakseimbangan nitrogen. Sebaiknya kurangi penggunaan pupuk mengandung nitrogen dan gunakan cukup sebulan sekali. Kemudian bawa tanaman ke tempat yang memungkinkan paparan sinar matahari lebih banyak.
Daun yang menguning jadi tanda umum tanaman hias Anda butuh perhatian lebih. Biasanya ini disebabkan penyiraman berlebihan dan pembusukan akar.
Sebaiknya Anda memiliki jadwal penyiraman rutin dan patuhi. Sebelum menyiram, ada baiknya mengecek kelembapan tanah atau media tanam dengan jari.
Masukkan jari hingga sekitar 4 centimeter ke dalam media tanam. Sebab mengecek kelembapan media tanam hanya dari permukaan mungkin tidak bisa memberikan informasi apapun lantaran permukaan tanah biasanya memang cepat kering.
Siram tanaman dan pastikan ada air yang lolos melalui lubang bawah pot. Lubang-lubang inilah yang menjaga pot tidak menyimpan air terlalu lama dan membuat akar membusuk.
Daun terlihat kecokelatan dan kering berarti tanaman tersengat sinar matahari. Ini kerap terjadi pada Monstera yang suka matahari tetapi tidak menyukai kelembapan rendah.
Pindahkan tanaman ke tempat yang cukup teduh dan pastikan tanaman mendapat air cukup. Jika kelembapan ruangan rendah, pertimbangkan untuk menambah kelembapan semisal dengan memasang pelembap udara.
Tanaman yang tumbuh sehat biasanya berdiri tegak. Saat terlihat loyo, dedaunan malah nyaris menempel tanah, ini tanda tanaman perlu dicek kelembapan media tanamnya.
Tes dengan jari tangan untuk mengetahui kelembapan media tanam, tidak hanya di permukaan saja melainkan hingga ke kedalaman sekitar 4 centimeter. Jika kering, maka sebaiknya Anda memperbaiki jadwal siram.
Tanaman cepat kehilangan kelembapan ketika musim kemarau, sehingga jadwal siram perlu lebih padat, bukan menambah volume air.
Daun menjadi coklat dan layu memang siklus alami tanaman. Jika daun coklat ada banyak maka tanaman mengalami stres. Kebanyakan kasus ini terjadi akibat tanaman kurang kelembapan. Selain disiram, Anda bisa mencoba menyemprotkan air di sekitar tanaman untuk menciptakan kelembapan pada lingkungannya atau untuk kelembapan yang lebih permanen, coba gunakan humidifier.
Cek lagi kondisi tanaman, jika warna kecoklatan hanya ditemukan pada sudut daun, ini bisa berarti Anda terlalu banyak menggunakan pupuk.
(els/nma)