Tahun 2016 saya tiba di Turki setelah menerima beasiswa Kementerian Luar Negeri Turki (Beasiswa YTB) untuk program Master Degree jurusan Public Relations and Advertising di Universitas Sakarya.
Sembari menyelesaikan perkuliahan di sini, saya aktif di berbagai kegiatan, seperti Damla Projesi, sebuah organisasi non-profit dari Kementerian Pemuda di Turki (Kunjungan Ke Kota Adıyaman), menjabat Kepala Departemen Humas PPI Turki 2018-2019, dan pekerja lepas untuk beberapa proyek komersial, seperti pemotretan gaun pernikahan Turki dan website Pilates Turki.
Saya juga menggelar kelas bahasa Turki di akun Instagram @aryahoca dan bekerja sebagai pengajar part-time bahasa Inggris di lembaga kursus di kota Sakarya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah kesibukan urusan pendidikan, tentu saya masih bisa mencuri waktu untuk berwisata keliling Turki.
Hobi traveling ini saya tuangkan dalam vlog di akun Youtube Cerita Arya Di Turki.
Hagia Sophia sempat saya kunjungi jauh sebelum pandemi virus corona melanda dunia.
Saya juga sudah mendengar saat ini bangunan yang awalnya katedral itu kini telah berubah fungsi lagi, dari museum ke masjid.
Hagia Sophia terletak di dalam area wisata yang didalamnya juga terdapat Sultan Ahmet atau Masjid Biru.
Karena lokasinya di pusat wisata, jadi otomatis kalau jalan-jalan di sekitar Eminönü pasti sekaligus mengunjungi area sekitar Hagia Sophia dan Sultan Ahmet.
Terakhir kali saya berkunjung ke Hagia Sophia pada akhir tahun 2019, ketika itu saya membawa tamu dari Indonesia.
Setiap pelajar di Turki itu memiliki akses untuk membuat Muze Kart atau Kartu Museum yang masa aktifnya selama satu tahun.
Dengan menggunakan kartu pelajar Turki, saya bisa menjelajah seluruh museum di Turki, juga Hagia Sophia, tanpa harus bayar lagi.
Wisatawan lokal dan mancanegara juga harus membuat kartu museum sehingga bisa mendapat potongan harga, karena tiket masuk ke museum di sini cukup menguras kantong. Untuk informasi terkini harga Muze Kart bisa di cek di website muze.gov.tr.
![]() |
Jujur, saya jadi ingin kembali ke Hagia Sophia jika pandemi virus corona telah usai. Apalagi setelah berubah fungsi. Saat ini bangunan bersejarah itu masih ditutup dan bakal kembali dibuka untuk ibadah dan kunjungan turis mulai 24 Juli 2020.
Menurut saya, kalau misalnya mau menghilangkan unsur Kristiani di Hagia Sophia juga sepertinya sulit, karena memang banyak sekali atribut dan lukisan Kristiani di sana, ditambah lagi banyak yang sudah menyatu dengan fasad bangunan.
Jika dihilangkan, rasanya nilai sejarah di Hagia Sophia juga ikut hilang.
Tak hanya Hagia Sophia, bangunan bersejarah di Turki selain dirawat dengan baik juga pasti memiliki area taman yang bersih dan luas.
Namun Hagia Sophia dipandang punya nilai sejarah yang paling kuat, terutama karena menjadi saksi sejarah keberadaan dua agama di Turki.
Area favorit saya di sana ialah lukisan Kristus yang berdampingan sama tulisan Allah di langit-langit.
Setiap melihat itu rasanya merinding, membayangkan banyak hal yang sudah dilewati manusia dalam sejarah peradaban dunia.
![]() |
Menurut saya, ada lebih banyak masjid yang indah selain Hagia Sophia di Turki. Kekaisaran Ottoman rasanya punya kreativitas yang tinggi dalam hal arsitektur.
Kalau menurut saya pribadi, Sultan Ahmet (Masjid Biru) jauh lebih bagus ketimbang Hagia Sophia karena eksterior dan interiornya membuat siapapun yang masuk langsung merasakan keteduhannya.
Fasad Masjid Biru, sebagai contoh kubahnya, juga lebih indah daripada Hagia Sophia, apalagi jika dilihat dari atas. Belum lagi area tamannya yang biasanya kalau musim semi ditumbuhi Bunga Tulip. Wah indah sekali!
![]() |
Tapi Sultan Ahmet dan Hagia Sophia memang berada di satu area dan lokasinya berseberangan, jadi kalau mengunjungi Hagia Sophia pasti sekaligus mengunjungi Sultan Ahmet.
Selain Sultan Ahmet, masjid yang juga indah ialah Süleymaniye (Masjid Sulaimaniah) yaitu masjid yang dibangun oleh Raja Sulaiman, Kaisar Ottoman yang paling terkenal. Beliau memang pandai memilih lokasi tempat peristirahatan terakhirnya.
Karena lokasi Süleymaniye di atas bukit, menjangkaunya dengan jalan kaki memang agak melelahkan, tetapi sesampainya di sana rasa capai pasti terbayarkan dengan pemandangan yang super keren ke arah Selat Bosporus.
![]() |
Angin di area masjid juga lumayan kencang. Jadi meskipun musim panas, masjid akan tetap terasa sejuk.
Selain bisa ziarah ke kuburan Raja Sulaiman dan Putri Hurem, wisatawan yang datang ke sini juga bisa duduk-duduk di pinggiran masjid untuk menikmati pemandangan Turki dari ketinggian.
Wisata di Turki bukan cuma di Hagia Sophia saja. Dalam Surat dari Rantau berikutnya, saya akan menceritakan destinasi wisata lainnya di sini. Sampai jumpa minggu depan!
-
Surat dari Rantau adalah rubrik terbaru di CNNIndonesia.com. Rubrik ini berupa "curahan hati" dari WNI yang sedang menetap di luar negeri. Bisa mengenai kisah keseharian, pengalaman wisata, sampai pandangan atas isu sosial yang sedang terjadi di negara yang ditinggali. Tulisan yang dikirim minimal 1.000 kata dan dilengkapi minimal tiga foto berkualitas baik yang berhubungan dengan cerita. Jika Anda ingin mengirimkan cerita, sila hubungi [email protected]