Kisah mengenai mumi Rascar Capac sukses membuat pembaca buku komik Tintin yang berjudul The Seven Crystal Balls bergidik ngeri.
Saat ini, sosok mumi Suku Inca dalam fiksi karangan Hergé telah memicu perdebatan di antara dua objek wisata di Belgia, yang masing-masing menampilkan mumi versi mereka yang diklaim menginspirasi kisah dalam buku komik Tintin.
Art and History Museum yang berlokasi di Jubilee Park, Brussels, dekat tempat Hergé dulu tinggal, menyimpan mumi yang sedang duduk tegak dengan lutut ditekuk, tampak serupa dengan mumi yang menghantui dalam kisah Tintin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaim yang dibuat kurator museum bertahan selama satu dekade, hingga belum lama ini kebun binatang Pairi Daiza di selatan Belgia mengklaim punya mumi yang juga menginspirasi Hergé.
Pekan lalu, kebun binatang Pairi Daiza mulai mempromosikan pameran "mumi asli berjuluk Rascar Capac".
Art and History Museum langsung menuduh promosi tersebut merupakan iklan palsu.
"Kami tidak mendatangkan pengunjung dengan menjanjikan mereka panda," kata direktur jenderal museum Alexandra de Poorter, seperti yang dikutip AFP pada Rabu (15/7).
Kebun binatang Pairi Daiza telah menyatakan penyesalannya atas "argumen yang dimulai oleh museum nasional”, tetapi mengakui bahwa "tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti mumi mana yang menginspirasi Hergé."
Pengelola Pairi Daiza menjelaskan bahwa pada tahun 1979, mumi berusia 2.000 tahun itu muncul di Brussels di sebuah pameran berjudul Museum Imajinasi Tintin.
Koleksi yang ditampilkan menandai peringatan 50 tahun rilisan tahun 1929 dari petualangan panjang pertama sang wartawan muda, Tintin in the Land of the Soviets.
Penulis dan ilustrator Georges Remi - yang dikenal dengan nama pena Hergé - menghadiri pameran itu, menambahkan beberapa kredibilitas pada arti penting mumi yang kini dipajang di kebun binatang itu.
Tetapi, menurut kurator benda bersejarah Amerika Latin di Art and History Museum, Serge Lemaitre, kisah itu tidak benar.
Mumi tersebut telah dibeli oleh seorang kolektor Belgia pada 1960-an, lama setelah Herge menerbitkan The Seven Crystal Balls pada tahun 1948.
"Dan dalam foto pertama yang diterbitkan pada tahun 1941 di surat kabar Le Soir, Rascar Capac tidak berambut dan memiliki lutut yang sangat bengkok, seperti mumi di museum kami," kata Lemaitre.
Hergé tinggal di dekat Jubilee Park - masih merupakan tempat yang populer di Brussels - dan mengenal museum serta kuratornya, Jean Capart, dengan baik.
Capart bahkan tampaknya telah diceritakan sebagai Professeur Bergamotte - atau Profesor Hercules Tarragon dalam versi bahasa Inggris The Seven Crystal Balls.
Tidak hanya itu, sejumlah artefak museum telah muncul dalam kisah Tintin, terutama patung asal Peru yang menginspirasi The Broken Ear.
Dengan demikian, Art and History Museum yakin dengan klaimnya, tetapi - seperti yang sering terjadi dalam misteri Tintin - kasus ini bakal memberi kejutan lebih lanjut, menurut pakar sejarah independen, Philippe Goddin.
"Kita harus berhenti berdebat. Hergé melihat banyak mumi Inca, tetapi sketsa pertamanya dari Rascar Capac pada dasarnya didasarkan pada gambar dalam kamus Larousse," katanya.
Gambar di Larousse didasarkan pada mumi yang dibawa kembali dari Peru oleh penjelajah Prancis abad ke-19 Charles Wiener dan sekarang berada di Museum Quai Branly ... di Paris.
Penjelasan ini rasanya tidak bakal diterima oleh banyak pelaku usaha wisata yang ramai menjual kisah Tintin sebagai magnet kedatangan turis ke Belgia.