Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas sudah menjadi destininasi wisata alam yang populer di Indonesia. Tapi tak banyak yang tahu, kalau ada dua kebun raya lain yang dimiliki Indonesia, yakni Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya 'Eka Karya' Bali.
Empat kebun raya di Indonesia dikelola di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Selain menjadi wisata alam, kebun raya ini juga sering menjadi lokasi penelitian ilmuwan dari dalam dan luar negeri.
Mengutip situs resmi kebunraya.id, LIPI mengelola empat kebun raya di Indonesia berdasarkan lima pilar; konservasi, edukasi, penelitian, wisata alam, dan jasa lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di masa normal baru pandemi virus corona, situs kebunraya.id juga wajib disambangi bagi yang ingin berkunjung ke kebun raya, terutama untuk mengetahui soal jam buka dan pembelian tiket secara online.
Mari mengenal lebih dekat empat kebun raya yang ada di Indonesia:
Pada mulanya kebun seluas 87 hektare ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda.
Namun pada perkembangannya, pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan sebagai wadah bagi ilmuwan terutama bidang botani di Indonesia secara terorganisasi pada zaman itu (1880 - 1905).
Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).
Ada lebih dari 15 ribu tanaman yang tumbuh di sini.
Area menarik di Kebun Raya Bogor salah satunya ialah Taman Orchidarium dan Griya Anggrek yang merupakan lahan yang dijadikan habitat anggrek.
Lalu ada Taman Astrid yang dibangun untuk menyambut Ratu Astrid dari Belgia pada tahun 1929. Sepanjang jalan juga ditanamni Pohon Astrid dengan warna serupa bendera Belgia.
Jangan lupa juga masuk ke Museum Zoologi yang memajang banyak informasi mengenai kehidupan satwa di Indonesia.
Informasi kunjungan ke Kebun Raya Bogor bisa diketahui di sini.
Kebun Raya Cibodas didirikan pada tanggal 11 April 1852 oleh Johannes Ellias Teijsmann, seorang kurator Kebun Raya Bogor pada waktu itu, dengan nama Bergtuin te Tjibodas (Kebun Pegunungan Cibodas).
Lokasinya berada di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango pada ketinggian kurang lebih 1.300 - 1.425 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan luas 84,99 hektare.
Pada awalnya Kebun Raya Cibodas dimaksudkan sebagai tempat aklimatisasi jenis-jenis tumbuhan asal luar negeri yang mempunyai nilai penting dan ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah Pohon Kina (Cinchona calisaya).
Sama seperti Kebun Raya Bogor, suhu udara di Kebun Raya Cibodas juga sejuk.
Jangan lupa menyambangi Taman Sakura, yang memajang tujuh jenis Bunga Sakura dan bakal mekar dua kali dalam satu tahun, yaitu sekitar bulan Januari-Februari dan Juli-Agustus.
Konservatorium, Kolam Besar, Air Terjun Ciismun, dan Air Terjun Cibogo juga bisa didatangi untuk bersantai.
Informasi kunjungan ke Kebun Raya Cibodas bisa diketahui di sini.
Kebun Raya Purwodadi, yang juga dikenal dengan nama Hortus Ilkim Kering Purwodadi, didirikan pada 30 Januari 1941 oleh Dr. L.G.M. Baas Becking dan untuk pertama kalinya dibuka untuk umum pada tanggal 10 Maret 1963.
Kebun raya dengan luas 85 hektare ini mengkoleksi tumbuhan yang hidup di dataran rendah kering Indonesia.
Suhu udara di sini sekitar 22 - 32 derajat Celcius.
Menara Pandang & Rumah Kaca menjadi spot wisata utama di sini.
Lalu ada Taman Bougenville yang juga memberi pemandangan tak kalah cantik.
Informasi kunjungan ke Kebun Raya Purwodadi bisa diketahui di sini.
Menempati lahan seluas 157,5 hektare, kebun raya yang berada di kawasan Bedugul ini merupakan yang pertama dibangun atas hasil usaha anak bangsa setelah Indonesia merdeka, jadi bukan hibah dari Belanda seperti tiga kebun raya sebelumnya.
Kebun ini diresmikan oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo, Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam, pada 15 Juli 1959.
Pada awalnya Kebun Raya 'Eka Karya' Bali hanya diperuntukkan bagi tetumbuhan runjung. Seiring dengan perkembangan dan perubahan status serta luas kawasannya, kebun yang berada pada ketinggian 1.250-1.450 mdpl ini kini menjadi kawasan konservasi ex-situ bagi tumbuhan pegunungan tropika kawasan Timur Indonesia.
Kebun Raya 'Eka Karya' Bali meliputi areal hutan reboisasi Candikuning serta berbatasan langsung dengan Cagar Alam Batukau.
Rumah Kaca Kaktus, Rumah Kaca Begonia, dan Ramayana Boulevard, merupakan beberapa spot wisata di kebun raya ini.
Informasi kunjungan ke Kebun Raya 'Eka Karya' Bali bisa diketahui di sini.