Di saat pilot mengucapkan 'terima kasih sudah terbang bersama maskapai kami' biasanya di saat itulah para penumpang sudah melepaskan sabuk pengaman.
Kekhawatiran akan turbulensi atau mabuk pascaterbang (jet lag) seakan terlupakan. Manusia tak lagi gentar berada di ketinggian.
Meski demikian, tanda kenakan sabuk pengaman biasanya juga tetap menyala saat pesawat sudah mendarat di bandara, yang artinya penumpang tak boleh buru-buru berdiri dari bangkunya lalu membuka bagasi kabin untuk mengambil koper atau kardus oleh-olehnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanda itu biasanya menyala hingga mesin pesawat mati dan pintu kabin dibuka pramugari.
Sayangnya, masih banyak penumpang yang melanggar peraturan tersebut.
Padahal menurut pakar penerbangan, tetap mengenakan sabuk pengaman merupakan salah satu anjuran keselamatan yang wajib dipatuhi.
"Saat pesawat mendarat sebenarnya adalah salah satu waktu terpenting untuk mengenakan sabuk pengaman.
"Saat pesawat meluncur di bandara yang sibuk, pilot mungkin harus menginjak rem secara mendadak. Penumpang tanpa sabuk pengaman bisa saja terlontar dari bangkunya.
"Kasus seperti ini jarang, namun bisa saja terjadi," kata Hachi Ko, seorang pilot dan air traffic controller, seperti dalam tulisannya di Quora seperti yang dikutip dari Express.
Ko menambahkan bahwa momen paling berbahaya dalam penerbangan ialah saat pesawat lepas landa dan mendarat, keduanya bisa berlangsung dalam rentang waktu 11 menit.
Dalam momen ini, biasanya para pilot menerapkan aturan 'Delapan Menit Plus Tiga (Plus Three Minute Eight)', karena tiga menit pertama dan delapan menit terakhir adalah saat penerbangan paling berisiko mengalami kecelakaan.
Menurut Ben Sherwood, penulis 'The Survivors Club - The Secrets and Science That Could Save Your Life', dia menyarankan penumpang untuk tidak melakukan apa pun selama waktu ini.
Tidur, mendengarkan musik, dan melepas sepatu, semuanya tidak disarankan. Fokuslah pada saat 11 menit ini dan jangan lupa mengencangkan sabuk pengaman.
Meski demikian, orang-orang punya ketakutan untuk naik pesawat harus yakin bahwa kecelakaan jarang terjadi di dunia penerbangan.
Pada 2016, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menemukan bahwa peluang kematian dalam kecelakaan pesawat hanya 1:11 juta, dibandingkan dengan satu dari 5.000:11 juta untuk mobil.