Ketika Disney mengumumkan rencananya untuk memfilmkan adaptasi live-action Mulan di Disney +, film ini dijanjikan bajal menjadi penuh aksi dan sinematik.
Bagi desainer kostum Mulan, Bina Daigeler, ini adalah kesempatan emas untuk menambahkan bakat, drama, dan warna ke dalam film tersebut. Berbagai kreasinya sebagian besar diwarnai dan dibuat dengan tangan (handmade), sangat menarik dan penting untuk mengatur mood film. Misalnya gaun ungu yang dipakai Mulan saat berkencan buta.
"Saya ingin kostum perjodohan menunjukkan bentuk tubuhnya yang indah dan sangat feminin, dibandingkan dengan pakaiannya yang lain."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaun itu terdiri dari sekitar 12 meter kain untuk dibungkus dan menampilkan sulaman warna-warni kupu-kupu, magnolia, dan burung phoenix, yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk membuatnya.
Yang lebih ikonik adalah jubah merah polos yang berkibar tertiup angin saat dia menunggang kuda. Baju ini adalah baju perang yang dikenakan oleh penjajah Hun.
Sepanjang sejarah, orang Tionghoa sering berperang melawan penjajah utara dan suku nomaden, seperti orang Mongol. Dalam film tersebut, suku nomaden yang dipimpin oleh Bori Khan terutama mengenakan kulit hitam untuk menggambarkan perbedaan antara pasukan kesukuan dan pasukan kekaisaran.
Untuk penyihir pengubah bentuk Xian Lang, Daigeler memberinya kostum mirip burung dengan sisik perak, termasuk lengan penyapu lantai, pelat dada, dan hiasan kepala yang rumit.
"Saya ingin memberinya kostum yang bisa dia pakai untuk bertarung, dan dia menggunakan lengan bajunya sebagai senjata," kata Daigeler. Ide saya untuk mahkotanya terinspirasi oleh tengkorak elang.
![]() Bina Daigeler |
"Di live action, Anda bisa lebih kreatif terkait desain kostum, dan Anda bisa membawa lebih banyak kekayaan desain," kata Daigeler kepada Vox pada Februari.
"Kami menyukai versi animasinya, dan ini adalah inspirasi, tentu saja, tapi saya ingin lebih banyak kostum visual untuk dunia fantasi ini."
Untuk proyek ini, Daigeler mempelajari banyak iterasi desain pakaian sepanjang sejarah Tiongkok, meskipun inspirasi utamanya berasal dari pilihan busana Dinasti Tang (berkisar dari abad ke-7 hingga ke-10). Arsitektur dan plot film juga diambil dari periode itu. Gaun wanita biasanya menampilkan lengan yang memanjang, dengan penekanan pada pinggang tinggi, dan pakaian tersebut umumnya terdiri dari "pakaian mengambang yang sangat, sangat panjang" yang menyentuh tanah.
Daigeler juga memberikan warna-warna tersendiri dalam film tersebut. Dia juga sengaja menggunakan warna: Di luar adegan medan perang dan kamp pelatihan, Daigeler meminta warga sipil memakai warna-warna cerah dan berani untuk menyuntikkan rasa kegembiraan dan keaktifan ke dalam adegan.
Pakaian di Dinasti Tang dicirikan oleh warna-warna cerah dan bahan yang mengalir; pejabat pemerintah juga mengenakan seragam dengan corak ungu, cyan, hijau, dan merah, dan pakaian wanita biasanya menampilkan lebih dari lima warna.
![]() kostum Mulan saat perang |
"Tidak ada warna netral dan kami memiliki bagian pewarnaan yang besar untuk mengetahui kombinasi warna," katanya.
"Beberapa kru khawatir kostumnya akan terlalu berwarna, tapi itu mencerminkan dinasti Tang."
"Saya fokus memperlakukan dengan hormat detail budaya China," kata Daigeler, yang berkebangsaan Jerman dan telah merancang kostum untuk banyak film Spanyol dan Jerman.
Daigeler membuat berbagai prototipe kostum sambil mengembangkan tampilan jubah merah khas Mulan dan pakaian perang.
(chs)