Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan siapapun yang pernah kontak dengan orang yang positif terinfeksi virus corona, baik memiliki gejala atau tidak bergejala, harus dites Covid-19. Tes yang disarankan adalah tes swab bukan rapid test.
Panduan ini merupakan pembaruan dari panduan kontroversial yang dikritik sejumlah ahli pada bulan lalu. Saat itu, CDC menyebut orang tanpa gejala bahkan yang pernah kontak dengan orang yang positif virus corona, tidak perlu melakukan tes.
Kini, CDC mengklarifikasi pernyataan tersebut. CDC menyatakan penting untuk melakukan pengujian pada semua orang yang pernah kontak dengan orang yang positif terinfeksi SARS-CoV-2, nama ilmiah virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena pentingnya penularan tanpa gejala dan pra-gejala, pedoman ini memperkuat kebutuhan untuk menguji orang tanpa gejala, termasuk kontak dekat seseorang dengan infeksi SARS-CoV-2 yang terdokumentasi," tulis CDC.
Menurut CDC, pengujian diperlukan untuk menemukan keberadaan virus lebih cepat dan melacak kontak sehingga segera dapat melakukan pengobatan dan isolasi dengan cepat.
"Tes virus direkomendasikan untuk mendiagnosis infeksi akut pada individu yang bergejala dan tanpa gejala, untuk memandu pelacakan kontak, pilihan pengobatan, dan persyaratan isolasi," tulis CDC.
![]() Infografis Alur Pemeriksaan Tes Covid-19 |
CDC menekankan, meskipun seseorang tidak memiliki gejala apapun, tapi pernah kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19 setidaknya berjarak kurang dari 6 kaki atau 1,8 meter selama 15 menit.
"Pengujian disarankan untuk semua kontak dekat dengan orang terinfeksi. Karena potensi penularan tanpa gejala dan pra-gejala, penting bahwa kontak individu dengan infeksi SARS-CoV-2 dengan cepat diidentifikasi dan diuji," kata CDC.
CDC juga menyebut akan mengerahkan layanan kesehatan untuk melakukan pengujian pada banyak orang di berbagai wilayah.
(nma/nma)