Selain ketombe dan rambut rontok, kebotakan menjadi salah satu masalah yang dialami. Beragam jenis perawatan dan obat penumbuh rambut dan pencegah kebotakan pun dilakukan demi mencegah rambut botak.
Namun dalam perkembangannya, kebotakan bisa diatasi dengan terapi Platelet-Rich Plasma (PRP) yang diambil dari darah masing-masing individu.
PRP atau plasma darah kaya trombosit adalah bagian dari darah yang berisi faktor pertumbuhan yang merangsang proses regenerasi jaringan, berfungsi dalam menyembuhkan atau memperbaiki jaringan yang rusak. Faktor pertumbuhan yang dikeluarkan PRP akan merangsang folikel rambut, menstimulasi sel punca, mendorong tumbuhnya rambut baru sehingga lebih tebal, sehat dan rapat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Darah bersifat individual, bisa menjadi treatment yang aman untuk diri sendiri," kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Endi Novianto dikutip dari Antara.
"Berapa banyak trombosit yang diakui sebagai PRP? Trombosit normalnya 150.000-400.000 dalam darah per mikroliter. PRP jumlahnya 1 juta per mikroliter," ucapnya dia.
Dalam prosedurnya, kulit kepala akan disuntikkan PRP yang bakal merangsang pertumbuhan rambut. Endi menjelaskan prosedur PRP untuk mengatasi kebotakan. Darah dari pasien akan diambil, lalu dimasukkan ke dalam tabung khusus. Tabung itu diproses secara sentrifugasi untuk memisahkan bagian-bagiannya, seperti sel darah merah, sel darah putih dan trombosit (platelet), plasma dan serum. PRP, yang porsinya hanya sedikit, kemudian diaplikasikan dalam terapi.
Lihat juga:5 Cara Alami Mengatasi Kebotakan |
"Ketika disuntikkan untuk kulit kepala, rambut yang tadinya berada dalam fase istirahat, kembali tumbuh, seakan diberi pupuk," ujarnya.
Dengan zat activator spesial, PRP menjadi lebih optimal di mana 80 persen faktor pertumbuhan keluar dalam 10 menit pertama.
"Dalam waktu satu jam, 95 persen faktor pertumbuhan keluar. PRP kalau dibiarkan bisa bertahan delapan jam," katanya.
Ketika sudah disuntikkan ke kulit kepala, PRP akan bertahan hingga 7-10 hari dan diulang 1-2 minggu sekali.
Proses perawatan berlangsung hingga delapan kali atau empat bulan. Jika hasil sudah sesuai harapan, perlu pemeriksaan rutin setidaknya tiga bulan sekali.
(chs)