Pencegahan penyakit melalui imunisasi dinilai sejumlah pihak paling efektif dan efisien. Imunisasi tidak hanya dapat dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa dan lanjut usia pun dinilai perlu melakukan imunisasi untuk mencegah penyakit tertentu.
Dokter spesialis anak dari Yayasan Orang Tua Peduli Purnamawati Sujud mengatakan bahwa imunisasi di usia dewasa maupun lanjut usia juga menjadi salah satu upaya menjaga kesehatan melalui pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
"Pencegahan penyakit melalui imunisasi itu paling cost effective. Artinya, efisien dan hasilnya baik," kata Purnamawati dikutip dari laman resmi #SatgasCovid19, Jumat (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan bahwa usia dewasa merupakan masa-masa produktif. Aktivitas kehidupan yang padat, gaya hidup, pola makan, olahraga, dan istirahat menjadi hal-hal yang menentukan kondisi kesehatan saat dewasa hingga sampai tahap usia lanjut.
Purnamawati menyatakan selama ini masyarakat sudah memahami bahwa imunisasi adalah salah satu upaya pencegahan penyakit sejak dini. Namun, ia menyatakan masyarakat seringkali lupa bahwa anak-anak juga membutuhkan orang tua yang sehat. Manfaat imunisasi dapat dirasakan tidak hanya oleh orang yang diimunisasi, tetapi juga oleh sekitar, termasuk keluarga dan lingkungan.
"Upaya tetap sehat dilakukan dengan mencegah penyakit, salah satunya melalui imunisasi untuk menjaga kekebalan tubuh," tambah Purnamawati.
Dokter spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menyebut bahwa pada saat pandemi seperti saat ini, orang dewasa dapat melakukan imunisasi maupun vaksinasi influenza dan pneumonia atau PVC.
"WHO secara spesifik menyebutkan, setidaknya ada dua penelitian besar yang menunjukkan bahwa pasien yang terkena Covid-19, tetapi sebelumnya pernah vaksinasi influenza, risiko kematiannya lebih rendah dan dampaknya ketika tertular lebih ringan," papar Dirga.
Proses produksi vaksin sendiri bertahap dan melalui berbagai proses dan tahapan uji yang sangat ketat untuk menjamin keamanan vaksin tersebut. Bahkan saat sudah mendapat izin edar, keamanan vaksin terus diawasi oleh berbagai lembaga, termasuk BPOM bila di Indonesia.
Dalam kasus luar biasa seperti pandemi Covid-19, Dirga menyatakan industri kesehatan mempercepat proses penemuan vaksin, namun dengan tidak meninggalkan prinsip kehati-hatian dan keamanan.
"Membuat vaksin itu cukup sulit, bahkan lebih sulit daripada membuat obat baru, karena konsepnya untuk pencegahan. Vaksin diberikan untuk orang yang sehat, jadi keamanan itu nomor satu," kata Dirga.
WHO mengkategorikan vaksin sebagai salah satu dari 10 Greatest Public Health Achievements. Setelah penemuan vaksin, akan terjadi penurunan penyebaran penyakit secara signifikan.
Salah satu kisah kesuksesan penekanan penyakit melalui imunisasi adalah pencegahan penularan penyakit smallpox atau cacar. Akibat imunisasi yang masif, penyakit ini musnah sejak 1979. WHO menyebutkan, setidaknya ada 2-3 juta nyawa terselamatkan dari penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi.
Dirga melanjutkan, vaksin amat jarang menimbulkan efek samping. Data kesehatan menunjukkan, 95 persen efek samping vaksin bersifat ringan atau lokal, dan tidak memicu kematian.
"Kadang-kadang vaksin juga menyebabkan demam tapi tidak perlu khawatir, karena demam adalah tanda bahwa vaksin tersebut bekerja menstimulasi sistem kekebalan," ungkapnya.
(ang/fjr)