Orang yang mengonsumsi makanan kaya flavanol seperti buah beri, apel, dan teh ditemukan cenderung memiliki tekanan darah yang rendah.
Hal tersebut ditemukan dalam sebuah penelitian laboratorium oleh para peneliti di Inggris yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports. Peneliti mempelajari hubungan antara apa yang dikonsumsi oleh sekitar 25 ribu orang partisipan dengan tekanan darah mereka.
Hasilnya, para peneliti menemukan perbedaan tipis tingkat tekanan darah pada orang yang mengonsumsi flavanol dalam jumlah tinggi dan rendah. Masing-masing kelompok memiliki tekanan darah 2 mmHg dan 4 mmHg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah efek yang relatif kecil, tidak terlalu signifikan," ujar ahli nutrisi, Ian Johnson, yang tidak terlibat dalam penelitian, melansir CNN.
Namun, para peneliti mengklaim, perbedaan yang relatif kecil itu sebanding dengan penelitian terhadap orang yang mengikuti diet Mediterania dengan DASH. Kedua jenis diet juga memberikan perbedaan hasil tekanan darah yang sangat tipis.
Meski hasil yang didapat tidak signifikan, namun studi ini merupakan penelitian pertama yang mengukur asupan senyawa secara objektif menggunakan biomarker yang ditemukan dalam urine.
Sebelumnya, sejumlah penelitian memang telah menemukan hubungan antara asupan flavanol dengan manfaat kesehatan. Namun, banyak penelitian hanya bergantung pada catatan harian makanan partisipan. Terlebih lagi, jumlah flavanol dalam makanan tertentu bisa sangat bervariasi.
"Ini adalah penyelidikan penting yang mencari efek fisiologis dari flavanol karena penggunaan biomarker yang dapat diukur secara obyektif," ujar Jognson.
Kendati demikian, diperlukan penelitian dalam skala besar untuk menguji temuan observasi mereka.
Flavanol merupakan senyawa antioksidan yang ditemukan dalam makanan dan minuman seperti teh (terutama teh hijau dan hitam) serta buah-buahan seperti apel, pir, dan beri.
Makanan-makanan yang mengandung flavanol dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit kardiovaskular.
(asr)