Pilpres AS digelar pada Selasa (3/11) waktu setempat. Ahli feng shui ikut meramaikannya dengan memprediksi siapa yang akan jadi pemenang antara Donald Trump dan Joe Biden.
Ahli feng shui Yulius dan Angelina Fang menganalisis keberuntungan kedua kandidat calon presiden AS menggunakan metode Analisis BaZi berdasarkan data kelahiran kedua capres dibandingkan dengan peruntungan di hari pemungutan suara.
Yulius memprediksi pada tahun TIkus Logam Besar 2020 saat ini, Trump memiliki keberuntungan yang buruk perihal kekuasaan. Pengaruh energi logam besar melemahkan daya juang Trump. Sedangkan energi tikus berelemen air kecil memberikan ciong sehingga memunculkan ketidakstabilan atau perubahan pada karir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Joe Biden, Capres AS yang Pro-Perempuan |
"Singkat kata, tahun Tikus Logam 2020 ini adalah tahun terburuk Donald Trump, terutama berhubungan dengan kekuasaan, kepemimpinan, dan karir. Diri merasa tidak berdaya untuk mengubah nasib sehubungan dengan pekerjaannya," kata Yulius dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (3/11).
Dari segi lokasi, Trump yang saat ini berada di Gedung Putih juga dinilai terkena ciong. Yulius memprediksi Trump sulit memenangkan Pilpres kali ini.
"Dari berbagai faktor jelek di atas akan merugikan kekuasaan Donald Trump dan akan menyebabkan beliau sulit untuk bisa terpilih kembali. Ini dengan catatan kalau kompetitornya juga mempunyai hoki dan reputasi yang lebih baik dari Donald Trump," kata Yulius.
Sementara itu, Joe Biden dari Partai Demokrat juga dinilai memiliki hoki yang bercampur antara baik dan buruk.
Energi logam besar membuat masalah yang dilalui Biden tidak terlalu besar. Sedangkan, energi tikus berelemen air kecil membawa problem pada reputasi, hukum, maupun skandal.
Lihat juga:Trump, Miliarder yang Jadi Presiden AS |
"Singkat kata, tahun ini adalah tahun yang dramatis, bercampur antara hal baik dan jelek, di mana segi positifnya kekuasaan bisa diraih dengan penuh perjuangan yang cukup sulit dan di saat bersamaan mengalami reputasi jelek/hukum/defamasi," kata Yulius.
Pada bulan ini, Biden juga dinilai membawa energi kekuasaan atau kepemimpinan. Sedangkan masalah hukum atau reputasi bisa dikontrol dengan baik.
"Dengan demikian, bisa diartikan bahwa di bulan ini ada harapan beliau bisa menang kompetisi Pilpres Amerika 2020, dengan syarat-syarat kesepakatan politik dengan calon pendukungnya. Bila dilakukan dengan strategi baik, tidak mustahil kekuasaan/kepemimpinan akan ada di tangannya," tutur Yulius.
(ptj/asr)