Jauh sebelum kedatangan influencer dan selebriti, Sumba, Nusa Tenggara Timur, telah menjadi surga surfing bagi peselancar dalam negeri dan mancanegara.
Pantai Nihiwatu, yang berada di tepi hotel mewah salah satu terbaik di dunia, Nihi Sumba, merupakan spot surfing paling ramai sering dibicarakan.
Gulungan ombak di Pantai Nihiwatu disebut menantang dan mendapat julukan 'God's Left' atau 'Occy's Left', yang diambil dari nama surfer asal Australia, Mark Occhilupo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Weekacura, Air Terjun Tengah Sawah di Sumba |
Aksinya terekam dalam dalam 'Green Iguana' yang diproduksi Jack McCoy pada 1995.
Bahkan bagi peselancar profesional, gulungan ombak di Pantai Nihiwatu yang bisa mencapai tinggi dua sampai tiga meter tetap menantang.
Meski demikian, peselancar pemula bisa belajar surfing di spot yang bernama Coconut Cove. Ombak di sana disebut lebih tenang.
Blog gonetogetsalty menulis bahwa keseruan surfing di Sumba tak kalah seru dengan di Bali atau Sumbawa, dua pulau yang berdekatan dari sini.
Hanya saja untuk mencapai pantai-pantai di kawasan barat dan timur, ruas jalannya masih belum terlalu mulus.
Waktu terbaik untuk surfing di Sumba sekitar Maret sampai Oktober.
Untuk bisa menunggangi 'Occy's Left', waktu terbaik untuk datang sekitar Juli sampai Agustus, di mana angin bertiup cukup stabil.
Blog torntackies menulis hanya tamu Nihi Sumba yang diizinkan menjajal 'Occy's Left'.
Tapi jangan dulu kecewa, karena masih banyak spot surfing yang bisa dinikmati di Pantai Tarimbang, Pantai Wainukaka, Pantai Marosi, atau Pantai Mangkudu.
Nihi Sumba bukan satu-satunya penginapan untuk surf trip di Sumba. Beberapa penginapan yang juga populer di kalangan surfer ialah Sumba Surf Camp dan Sumba Sunset Surf Camp.
Lihat juga:5 Rekomendasi Hotel Murah Meriah di Sumba |