Banyak orang menganggap minyak ikan sebagai suplemen yang kaya akan segudang manfaat untuk kesehatan. Suplemen ini dianggap dapat membantu menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Namun, apa yang dipercaya banyak masyarakat itu kini kembali diragukan. Dua studi teranyar yang dipresentasikan pada pertemuan American Heart Association justru menemukan bahwa suplemen minyak ikan tak benar-benar bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Kedua studi ini merupakan uji coba acak terbesar yang mengamati efektivitas asam lemak omega-3 atau vitamin D dalam mencegah fibrasi atrium. Nama terakhir merupakan gangguan irama jantung yang menempatkan seseorang pada risiko stroke dan gagal jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:5 Makanan Pemicu Darah Tinggi |
Studi pertama melibatkan hampir 26 ribu partisipan yang tidak memiliki riwayat masalah jantung, yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama menerima asupan 2.000 IU vitamin D3 atau 840 miligram asam lemak omega, sisanya menerima plasebo dalam bentuk minyak zaitun atau minyak kedelai.
Hasilnya, setelah lima tahun penelitian, ada hampir 900 kasus fibrasi atrium atau sekitar 3,6 persen dari populasi penelitian. Para peneliti tak menemukan perbedaan secara signifikan antara kelompok suplemen dan kelompok plasebo.
Studi lain menemukan data yang hampir sama, bahwa tak ada manfaat signifikan yang didapat dengan mengonsumsi minyak ikan atau vitamin D.
"Fibrasi atrium sendiri merupakan masalah besar yang berdampak pada banyak orang," ujar Ketua Departemen Kardiologi Smidt Heart Institute, Cedars-Sinai, Christine Albert, saat mempresentasikan temuannya, melansir CNN.
Dalam presentasi kedua yang diterbitkan di Journal of American Medical Association, peneliti menemukan bahwa suplemen asam lemak omega-3 tidak mengurangi risiko kardiovaskular.
Dalam penelitian ini, sebanyak 13.078 pasien dirawat dengan statin dan memiliki risiko kardiovaskular yang tinggi, trigliserida yang tinggi, dan kadar kolesterol baik yang rendah. Mereka dipantau selama lebih dari dua tahun antara Juni 2017 hingga Januari 2020.
"Beberapa percobaan sekarang telah menunjukkan sama sekali tidak ada efek minyak ikan pada kardiovaskular," ujar peneliti Steve Nissen sebagai ahli kardiovaskular di Cleveland Clinic.
Hasil yang sama pun didapatkan. Nissen melihat, uji coba justru menunjukkan peningkatan kasus fibrasi atrium sebesar 69 persen dengan konsumsi minyak ikan.
"Jadi, Anda tak dapat mengatakan bahwa minyak ikan adalah netral. Dalam beberapa kasus, ia bisa berbahaya," kata Nissen.
(asr)