Beda Gejala Anosmia pada Covid-19 dan Pilek

CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2020 11:43 WIB
Anosmia atau menurunnya fungsi indera penciuman dapat terjadi pada Covid-19 dan flu atau pilek biasa. Apa beda gejala anosmia pada Covid-19 dan pilek?
Ilustrasi. Anosmia dapat terjadi pada pasien Covid-19 dan flu atau pilek biasa. (iStockphoto/valiantsin suprunovich)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anosmia atau hilangnya kemampuan mencium bau menjadi salah satu gejala khas pada Covid-19. Hal yang sama juga bisa dialami pasien flu atau pilek. Lalu, apa beda anosmia pada Covid-19 dan pilek?

Sejumlah penelitian telah memperlihatkan bahwa sebagian besar pasien Covid-19 mengalami anosmia. Tak hanya pada pasien bergejala, hilangnya kemampuan indera penciuman juga terjadi pada pasien asimptomatik.

Pada kasus Covid-19, virus SARS-CoV-2 menyerang indera penciuman dan memblokir fungsi vitalnya untuk sementara waktu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehilangan dan berkurangnya fungsi penciuman juga bisa dirasakan orang yang mengalami flu atau pilek.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Rhinology mencari beda antara anosmia pada Covid-19 dan pilek. Peneliti menguji kemampuan penciuman dan pengecapan pada 10 pasien Covid-19, 10 pasien flu atau pilek, dan 10 orang sehat.

Mengutip Medical Xpress, hasilnya ditemukan bahwa hilangnya fungsi penciuman pada pasien Covid-19 terjadi lebih parah. Pada pasien corona, hilangnya kemampuan mencium bau diiringi pula dengan ketidakmampuan indera pengecap dalam merasakan makanan, khususnya membedakan rasa pahit dan manis.

Namun, hal yang sama--menurunnya kemampuan indera pengecap--tidak dirasakan pasien pilek. Sedikit pasien pilek mengalami penurunan fungsi indera pengecap, tapi mereka masih bisa membedakan rasa pahit dan manis.

Selain itu, pada kasus flu, hilangnya kemampuan penciuman muncul akibat hidung dan saluran napas yang tersumbat. Sementara pada pasien Covid-19, hilangnya fungsi penciuman terjadi karena penyebaran infeksi ke saraf penciuman. Hal tersebut tak mengakibatkan hidung tersumbat.

Sebelumnya, studi lain juga telah menemukan beda anosmia pada Covid-19 dan pilek. Pada Covid-19, anosmia terjadi dalam waktu yang lama hingga hampir satu bulan lamanya. Sementara pada kasus pilek, anosmia umumnya membaik dalam waktu satu pekan.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER