Pemerintah Targetkan Tak Ada Kasus AIDS Baru di 2030

* | CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2020 00:00 WIB
Kementerian Kesehatan menggelar puncak peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS)
Foto: sehatnegeriku.kemkes.go.id
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan menggelar puncak peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) pada Selasa (1/12) di Auditorium Siwabessy. Acara ini berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, menjaga jarak serta turut disediakan hand sanitizer.

Dalam laporannya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Siti Nadia Tarmizi menyebutkan tahun ini peringatan HAS mengangkat tema 'Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan Solidaritas: 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030'.

Tujuannya yaitu untuk memperkuat kolaborasi dan solidaritas atas pemangku kepentingan dalam melakukan pencegahan serta pengendalian HIV/AIDS. Bagian penting adalah mendorong setiap orang mengetahui status HIV pada dirinya dengan melakukan tes HIV serta segera melakukan pengobatan ARV bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

"Dengan pemahaman tersebut diharapkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA akan menurun bahkan hilang," kata Nadia dalam keterangan tertulis.

Selain itu, ia juga menekankan kendati saat ini semua pihak fokus pada pencegahan dan penanganan COVID-19. Namun pada saat yang sama semua juga harus terus melakukan upaya penanganan untuk masalah kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS.

Pada kesempatan yang sama, Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit M. Budi Hidayat mengatakan rangkaian peringatan HAS 2020 yang juga bertepatan dengan momentum 10 tahun menuju akhir epidemi AIDS. Ia berharap dalam rentang waktu tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga dapat berdampak bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Mewakili Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Sekretaris Jenderal Oscar Primadi dalam sambutannya mengatakan penguatan kolaborasi harus dilakukan dengan semua pihak termasuk pemerintah pusat, daerah, swasta dan seluruh masyarakat. Sehingga upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS ke depan bisa terselesaikan dan target ending HIV/AIDS pada 2030 mendatang dapat tercapai.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai HIV/AIDS, ia menekankan agar diseminasi informasi mengenai pencegahan dan pengendalian HIV yang benar kepada masyarakat luas, tes HIV bagi semua orang serta pengobatan sedini mungkin bagi mereka yang positif.

"Untuk mengakhiri epidemi dan ending HIV/AIDS pada 2030, kita mewujudkan Three Zero yaitu tidak ada kasus baru HIV/AIDS, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, tidak ada stigma dan diskriminasi pada ODHA," terangnya.

Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, Kementerian Kesehatan telah mencanangkan program STOP (Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan). Ia berharap berbagai upaya yang telah dirancang untuk pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Indonesia dapat berjalan dengan baik.

Sebagai bagian dari akselerasi menuju berakhirnya epidemi AIDS 2030 melalui jalur cepat 95-95-95, dalam rangkaian peringatan HAS 2020, Kementerian Kesehatan meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS tahun 2020-2024.

Nantinya RAN tersebut akan digunakan sebagai acuan serta pedoman oleh pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota yang bertugas di bidang kesehatan. Sehingga diharapkan kasus HIV/AIDS di Indonesia terus menurun.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga Juni 2020 jumlah ODHA di Indonesa dilaporkan mencapai 398.784 kasus. Dari jumlah tersebut, diperkirakan pada 2020 ini jumlahnya meningkat menjadi 543.100 orang. Melalui dokumen RAN, hingga 2024 ditargetkan infeksi HIV berkurang, infeksi baru HIV, sifilis dan hepatitis B pada anak berkurang serta infeksi sifilis menurun.

Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Menko dan Menteri Kabinet Indonesia Maju, pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan Kementerian Kesehatan, Staf Khusus Menteri Kesehatan, perwakilan KSP, perwakilan BKKBN, organisasi profesi, LSM serta mitra pembangunan.

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER