Akibat pandemi Covid-19 yang mengguncang Indonesia sejak awal tahun, kini mendaki gunung #DiIndonesiaAja pun memiliki sejumlah ketentuan baru, termasuk di Gunung Ijen, Banyuwangi.
Selain memastikan kondisi kesehatan, pendaki juga diharuskan membawa hand sanitizer, disinfektan dalam botol kecil, masker beserta cadangannya, serta memakai baju lengan panjang. Sementara, tiket mendaki dijual pengelola secara daring.
Pendaki juga diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, mulai dari jaga jarak saat pemeriksaan tiket, mencuci tangan, dan pemeriksaan suhu tubuh. Pengelola pun membatasi pendaki hanya sejumlah 300 orang. Koresponden CNN Indonesia TV Eka Rima menyebut, suasana jadi terasa berbeda karena di hari biasa, pendaki kerap berlalu lalang dan saling sapa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rute Gunung Ijen kerap bagai jebakan. Landai, namun perlahan pendaki harus mengeluarkan lebih banyak tenaga karena tanjakan dan beberapa tikungan tajam. Menurut Eka, sesuai rekomendasi WHO dan Kementerian Kesehatan, saat mendaki masker tidak perlu digunakan. Namun, jaga jarak tetap perlu dilakukan.
Usaha keras dan kelelahan mendaki terbayar lunas sesampai di Puncak Ijen, gunung dengan kawah terindah di Jawa Timur yang berketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut. Di sini, karena rute sudah turun dan ada peluang bertemu dengan para pencari belerang, maka masker harus kembali dikenakan.
Dua kali mendaki Gunung Ijen, kali ini Eka bertekad untuk sampai ke kawasan api biru. Belasan pencari belerang berlalu lalang, mencari dan mengangkut hasil tambang, di antara asap tebal yang menambah keindahan pemandangan. Puncaknya, ketika matahari mulai menampakkan sinarnya. Hal ini menjadi salah satu daya tarik terbesar Gunung Ijen.
"Karena tempatnya masih asli, bagus. Jalannya juga enggak terlalu sulit. Kalau buat cewek yang enggak kuat, ada kereta dorong. Kalau mau lihat belerang juga bisa," kata April yang ditemui di lokasi bersama Leniana.
"Hawanya enak, suasananya dingin. Kawahnya bagus buat foto-foto," ujar Leniana menimpali.
Keindahan Gunung Ijen kala pagi hari begitu menakjubkan. Di kejauhan, terlihat Gunung Merapi dan hamparan Bukit Teletubbies. Selepas mengagumi alam Ijen, wisatawan bisa mampir ke Air Terjun Jagir untuk menyegarkan diri.
Dengan tiket seharga Rp5 ribu saja, pengunjung kembali diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE. Hal serupa telah dijalankan di berbagai lokasi wisata #DiIndonesiaAja. Tak lama berjalan, Anda akan disambut kecantikan air terjun yang segar dan dikelilingi tanaman hijau. Pengunjung bisa mencari sendiri lokasi duduk untuk membiarkan air terjun tercurah membasahi tubuh, menikmati kenyamanan yang ditawarkan alam Banyuwangi.
(rea)