Kartu Natal Pertama di Dunia yang Kontroversial Bakal Dijual

CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 14:53 WIB
Kartu Natal pertama di dunia yang dicetak secara komersial bakal dijual. Kartu menggambarkan suasana modern perayaan Natal yang picu kontroversial.
Ilustrasi. Kartu Natal pertama di dunia yang dicetak secara komersial bakal dijual. (iStockphoto/TARIK KIZILKAYA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kartu Natal pertama di dunia yang dicetak secara komersial bakal dijual. Kartu itu menggambarkan suasana meriah perayaan Natal yang memicu kontroversial di tengah masyarakat Inggris abad ke-19 yang masih puritan.

Kartu tersebut akan dijual oleh toko buku yang berbasis di Boston, Amerika Serikat, Marvin Getman seharga US$25 ribu atau sekitar Rp352,7 juta.

Kartu diproduksi oleh Henry Cole, John Calcott Horsley, dan Joseph Cundall pada tahun 1843 silam. Kartu menggambarkan ide modern tentang perayaan Natal pada masanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kartu itu menggambarkan sebuah keluarga beserta gadis-gadis kecil berkumpul bersama merayakan Natal dengan menikmati segelas anggur. Gambaran itu pun memicu kontroversial di Inggris, utamanya di tengah kelompok masyarakat yang menyerukan pantang konsumsi minuman beralkohol.

Meski ide modern tentang Natal dan berbagai tradisinya telah muncul sejak paruh pertama abad ke-19, namun kala itu masyarakat Inggris masih dilingkupi oleh watak puritanismenya yang melekat.

"Gambar di kartu ucapan itu memicu kemarahan. Gambar dianggap mendorong budaya minum, tak cuma di kalangan dewasa, tapi juga anak-anak," ujar Justin Schiller, pemilik Battledore Ltd, toko barang antik di New York, Amerika Serikat, yang juga memiliki kartu Natal tersebut, melansir CNN.

Saking kontroversialnya, butuh waktu tiga tahun hingga penerbit mengeluarkan kartu Natal edisi yang lain.

"Akibatnya, antusiasme itu tertunda karena ada kartu kedua," ujar Schiller.

Mulanya, kartu dicetak sebanyak seribu eksemplar. Saat ini, diperkirakan hanya ada 30 eksemplar yang tersisa. Beberapa di antaranya dipajang di museum untuk dijual.

Salah satu kartu tersebut juga akan dilelang pada pekan ini dengan perkiraan harga mencapai US$10.752 atau sekitar Rp151,7 juta.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER