Menggendong 'Kelinci Betawi' di Taman Kelinci Bambu Apus

CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 12:50 WIB
Taman Kelinci Bambu Apus bisa menjadi objek wisata pilihan untuk melepas stres di Jakarta.
Kelinci di Taman Kelinci Bambu Apus, Jakarta. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar 188 kelinci dari berbagai ras menghuni taman seluas dua hektare di Kantor Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Pusyankeswanak) Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Peternakan (KPKP) DKI Jakarta, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

Habitat baru mereka itu dibuka sebagai objek wisata edukasi Taman Kelinci Bambu Apus sejak dua tahun lalu.

Kelinci identik dengan kawasan sejuk dan dingin, seperti di kawasan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Ciwidey Kabupaten Bandung, atau Malang Jawa Timur. Namun ternyata mereka bisa beradaptasi dengan suhu yang relatif panas di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kelinci biasanya hidup di suhu 15-23 derajat Celsius, tapi di Jakarta juga bisa hidup, bahkan bereproduksi. Artinya mereka sudah adaptasi dengan suhu di Jakarta yang relatif panas," Renova Ida Siahaan, Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Pusyankeswanak) Dinas KPKP DKI Jakarta.

Gelarnya sebagai dokter hewan mendorong Renova menginisiasi pembuatan Taman Kelinci Bambu Apus yang dibuka sejak 2018. Awalnya ia membeli sebanyak 100 kelinci dari kawasan Bogor, Jawa Barat.

Jenisnya beragam, ada 'flemish giant' yang merupakan kelinci bertubuh besar, 'rex' dengan tampilan bulu cantik dan halus, 'newzeland white' yang identik dengan corak putih bersih, hingga 'satin' yang merupakan jenis kelinci hias dan pedaging.

"Kelinci ini semuanya berkategori pedaging, namun bisa menjadi kelinci kesayangan. Makanya badannya besar-besar, semua," kata Renova seperti yang dikutip dari ANTARA pada Kamis (10/12).

Pengelola Taman Kelinci Bambu Apus menyebut kawanan kelinci yang mereka rawat dengan sebutan 'Kelinci Betawi' berkat kemampuan bertahan hidup pada suhu di timur Jakarta yang bisa mencapai 30 derajat Celsius sampai lebih.

Kemampuan bertahan kelinci pada cuaca yang relatif lebih gerah tidak lepas dari kepiawaian seorang peternak kelinci bernama Kobar (50).

Bagi Kobar, merawat kelinci tidak hanya cukup dengan keterampilan dan pengetahuan luas tentang hewan herbivora itu.

"Yang terpenting harus punya hati saat merawat kelinci," katanya.

Petugas melakukan perawatan terhadap kelinci yang dipelihara di Taman Kelinci Bambu Apus, Jakarta, 27 November 2020. Taman yang terletak di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Bambu Apus ini merawat 188 ekor kelinci yang dapat dijadikan sebagai alternatif wisata edukasi bagi para warga. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaArea kandang. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Terdapat tiga unit kandang kelinci di lokasi itu. Satu lokasi di bagian depan sebagai area pertunjukan dan dua kandang utama berada di bagian belakang kebun.

Setiap kandang didesain sederhana menggunakan kerangka kayu dan jaring agar sirkulasi udara bersifat terbuka.

Pengecekan suhu kandang dilakukan secara rutin untuk memastikan suhu ideal bagi kelinci rata-rata berkisar 20-30 derajat Celsius.

Sekitar kandang dikelilingi pepohonan hijau, salah satunya bambu, untuk menjaga udara tetap teduh.

"Kalau banyak pepohonan, mereka bisa terlindungi. yang terpenting harus bersih, tidak harus steril yang penting tidak kumuh," katanya.

Kobar juga mendesain kandang dengan tinggi berkisar 1-2 meter dari atas tanah yang dilengkapi dengan talang pembuangan urine kelinci.

Talang tersebut dibuat menurun mengarah ke drum penampungan air urine. Kotoran tersebut dikelola menjadi pupuk organik cair yang berfungsi untuk menghijaukan taman.

Kobar bisa menghasilkan pupuk organik cair dari 50-100 gram urine kelinci per hari, urine tersebut digunakan untuk menghijaukan tumbuh-tumbuhan di taman, termasuk pakan utama kelinci yang bersumber dari rumput jenis odot.

Rumput tersebut menjadi salah satu pakan hijauan ternak berprotein tinggi, yang sangat berpengaruh dalam proses penggemukan ternak.

Sekilas rumput ini terlihat seperti rumput gajah, hal ini dikarenakan rumput odot masih satu kerabat dengan rumput gajah.

"Secara pembiayaan tidak terlalu mahal, karena pakannya semua swasembada. Rumput juga hasil kotoran dia. Urinenya kita jadikan pupuk NPK sebab kandungan nitrogennya tinggi, bagus buat daun. Rumput odot di sini subur karena urinenya kelinci itu," katanya.

Petugas melakukan perawatan terhadap kelinci yang dipelihara di Taman Kelinci Bambu Apus, Jakarta, 27 November 2020. Taman yang terletak di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Bambu Apus ini merawat 188 ekor kelinci yang dapat dijadikan sebagai alternatif wisata edukasi bagi para warga. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaPerawatan kelinci. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Dalam perjalanan merawat kelinci, kata Kobar, tidak seluruhnya berjalan mulus. Ada pula kelinci yang mati karena tidak sanggup bertahan dengan cuaca panas di Jakarta.

Justru asupan pakan berupa rumput, sayuran jenis wortel, daun kol dan kangkung, serta pelet sebagai vitamin mampu membuat mereka bertahan hidup.

Dalam waktu tiga hingga empat bulan, kelinci harus bisa memenuhi berat tubuh minimal 1,5 kilogram. Dalam sehari seekor kelinci sanggup menghabiskan 50-100 gram makanan.

"Kalau kelinci jenis pedaging memang harus segitu. Tapi kita jadikan dia untuk bermain aja bukan untuk dijual dagingnya," kata Kobar.

Kobar juga menyampaikan sejumlah pantangan pakan bagi kelinci, di antaranya kangkung atau sawi putih, sebab bisa memicu asam lambung yang tinggi bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Selain itu vitamin yang diberikan pun berasal tanaman herbal seperti kunyit serta garam yang dicampur ke dalam botol minuman kelinci.

"Fungsinya untuk menambah kekebalan tubuh dan asupan cairan jangan sampai dehidrasi," katanya.

Pengunjung berinteraksi dengan kelinci di Taman Kelinci Bambu Apus, Jakarta, 27 November 2020. Taman yang terletak di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Bambu Apus ini merawat 188 ekor kelinci yang dapat dijadikan sebagai alternatif wisata edukasi bagi para warga. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaInteraksi pengunjung dengan kelinci. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Renova sama sekali tidak menyangka bila kelinci peliharaannya memiliki potensi yang signifikan untuk memperkenalkan Bambu Apus sebagai destinasi wisata edukasi kelinci kepada masyarakat umum.

Berawal dari rasa kasihan karena kelinci hidup di dalam kandang, Renova lalu melepas mereka di area taman.

"Saat saya olahraga, saya lihat kok mereka lucu-lucu bisa lompat-lompatan di taman. Sehingga saya sekarang rutin berolahraga bersama kelinci," katanya.

Pengelola Taman Kelinci Bambu Apus mencatat tingkat reproduksi selama masa pandemi COVID-19 justru bergerak sangat cepat. Sekitar dua bulan sekali beberapa ekor kelinci beranak.

Dalam satu tahun, seekor kelinci mampu beranak empat sampai sepuluh kali.

"Kalau mau digenjot bisa empat sampai sepuluh kali beranak. Tapi kasihan induknya. Kita buat interval," kata Renova.

Petugas melakukan perawatan terhadap kelinci yang dipelihara di Taman Kelinci Bambu Apus, Jakarta, 27 November 2020. Taman yang terletak di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Bambu Apus ini merawat 188 ekor kelinci yang dapat dijadikan sebagai alternatif wisata edukasi bagi para warga. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaBerfoto menjadi salah satu kegiatan wajib saat datang ke Taman Kelinci Bambu Apus. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Di tempat ini, pengunjung bisa berinteraksi dengan kelinci, mulai dari menggendong hingga memberi makan.

Bahkan pengunjung juga bisa membawa pulang pupuk organik cair dari urine kelinci untuk program Go Farm yang dicanangkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Saat ini tidak kurang dari 77 botol berisi pupuk organik cair tersedia di pintu masuk taman. Pupuk tersebut bisa dibawa pulang pengunjung.

"Estimasi per hari urine-nya kalau tidak salah 7-10 liter per hari dari seluruh kelinci. Air urine ini kita aerasi selama 21 hari sebelum dikemas ke dalam botol," katanya.

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta membuat pengelola Taman Kelinci Bambu Apus terpaksa membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung.

Taman pun dibuka hanya pada hari Selasa, Kamis, dan Jumat pagi pukul 08.00-09.00 WIB.

Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pengelola Taman Kelinci telah memiliki kewenangan untuk memberikan tarif masuk wisatawan sesuai dengan Pergub Nomor 64 Tahun 2017 tentang tarif BLUD pada parameter edukasi wisata.

Tarif yang ditetapkan seharga Rp5.000 untuk sekali masuk dan Rp5.000 untuk pakan kelinci. Tapi selama pandemi, wisatawan dibatasi sepuluh orang dan wajib mendaftar melalui situs resmi di sini.

(ard/ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER