Beberapa waktu lalu, video Bunga Citra Lestari melakukan tes swab sendiri kepada Vidi Aldiano dan personel RAN, Nino Kayam viral di media sosial.
Penyanyi yang kerap disapa BCL itu mengusap hidung Vidi dan Nino menguji hasilnya sendiri.
Dalam video tersebut, Vidi maupun Nino meringis kesakitan saat Bunga mencolok hidung mereka dengan alat swab sejenis cottonbud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bolehkah melakukan swab sendiri tanpa bantuan tenaga medis ahli?
Dokter spesialis paru Erlang Samoedro menyatakan swab sebaiknya tidak dilakukan sendiri.
"Sebaiknya swab dilakukan oleh petugas yang terlatih," kata Erlang kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/12).
Erlang menjelaskan swab yang tidak lakukan oleh petugas yang terlatih dapat membahayakan orang yang di-swab.
Swab dilakukan dengan cara memasukkan atau mencolokkan alat ke bagian dalam hidung hingga tenggorokan atau nasofaring untuk mengambil sampel lendir. Kesalahan dalam melakukan swab menyebabkan kematian.
"Ada bahayanya. Bisa meninggal karena refleks vagal. Makanya, perlu dilakukan oleh petugas terlatih," kata Erlang.
Vagal atau vagus merupakan bagian saraf yang terletak di leher. Saraf ini berhubungan erat dengan saluran pencernaan, sistem pernapasan, dan jantung.
Bila saraf ini tertekan maka dapat menyebabkan refleks vagal seperti batuk, muntah, pingsan, hingga kematian.
Oleh karena itu, Erlang kembali menegaskan bahwa swab sebaiknya hanya dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih agar tidak membahayakan orang lain.
Tes swab dilakukan dengan cara mengambil sampel pada bagian hidung atau tenggorokan. Lalu, sampel tersebut diuji untuk menemukan tanda-tanda materi genetika virus.