Nokturia, Terbangun karena Kebelet Kencing di Tengah Malam

CNN Indonesia
Minggu, 20 Des 2020 07:25 WIB
Terbangun karena suara berisik, mimpi, atau suara alarm mungkin sudah biasa. Namun apakah Anda pernah terbangun akibat ingin buang air kecil alias kencing?
Terbangun karena suara berisik, mimpi, atau suara alarm mungkin sudah biasa. Namun apakah Anda pernah terbangun akibat ingin buang air kecil alias kencing? (iStockphoto/patchanan promunat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Terbangun karena suara berisik, mimpi, atau suara alarm mungkin sudah biasa. Namun apakah Anda pernah terbangun akibat ingin buang air kecil alias kencing? Jika iya, Anda patut curiga pengalaman ini termasuk nokturia.

Apa itu nokturia?

Harrina Erlianti Rahardjo, Ketua Indonesian Society of Female and Functional Urology (INASFFU) sekaligus Staf Medis Departemen Urologi FKUI-RSCM menjelaskan nokturia merupakan berapa kali periode berkemih (kencing) saat tidur utama. Tidur utama berarti tidur panjang dalam sehari. Umumnya orang memiliki porsi tidur utama di malam hari, tetapi bukan tidak mungkin tidur utama juga bisa di siang hari. Harrina menuturkan tidur utama di siang hari umum dilakukan orang yang bekerja di malam hari.

Kunci untuk mengenali nokturia adalah saat Anda terbangun untuk kencing, kemudian ini diikuti keinginan untuk kembali tidur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Normalnya, orang tidak terbangun (saat tidur utama). Dalam beberapa riset, nokturia relevan dengan gangguan kualitas hidup, juga risiko terkena penyakit penyerta. Frekuensi kencing dua kali atau lebih dalam semalam. Namun bangun sekali pun juga termasuk nokturia," kata Harrina saat webinar bersama Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dan INASFFU, Jumat (18/12).

Dia melanjutkan kencing di tengah tidur utama kerap dianggap sesuatu yang wajar. Padahal nokturia perlu dievaluasi. Jika dibiarkan, nokturia bisa membuat kualitas tidur terganggu dan tidak jarang mengganggu kualitas hidup.

Saat tidur terganggu, keesokan hari mood jadi jelek, performa kerja terganggu karena fungsi kognitif menurun. Nokturia pun berhubungan dengan kejadian jatuh di kamar mandi, kecelakaan kerja juga kecelakaan lalu lintas akibat atensi menurun ditambah rasa lelah karena istirahat kurang.

Aktivitas berkemih atau kencing memang berhubungan dengan asupan cairan. Nokturia bisa disebabkan diet harian dan asupan cairan terlalu banyak terutama jelang tidur. Namun Harrina berkata, asupan cairan bukan satu-satunya penyebab nokturia. Selain asupan cairan, berikut beberapa penyebab nokturia.

- saluran kemih overaktif akibat prostat
- masalah pada ginjal, misal gagal ginjal
- gangguan hormon, misal memiliki diabetes melitus
- gangguan tidur, misal insomnia, mengorok
- kondisi kardiovaskular, misal konsumsi obat untuk jantung yang bisa memicu kencing
- diet, konsumsi pangan tinggi garam dan gula

"Ada hal-hal simpel yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi nokturia seperti konsumsi pangan rendah garam dan kalori, kemudian membatasi asupan cairan terutama jelang tidur. Jenis yang direkomendasikan tetap air putih," ujarnya.

Akan tetapi saat nokturia tidak berubah atau makin parah, sebaiknya Anda mengunjungi dokter. Dari sini dokter akan mengecek kondisi tubuh secara keseluruhan termasuk catatan harian berkemih, cek urin juga pengecekan urin pascaberkemih.

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER