Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir sepanjang 2020 menciptakan banyak kekhawatiran pada orang tua. Studi terbaru menunjukkan, 10 kekhawatiran terbesar orang tua terhadap anaknya di masa pandemi.
Penelitian dari CS Mott Children's Hospital ini dilakukan dengan cara jajak pendapat terhadap 2 ribu orang tua yang memiliki anak berusia 0-18 tahun. Orang tua ditanyai tentang kekhawatiran mereka mengenai kesehatan dan juga tumbuh kembang anak di masa pandemi.
Hasilnya, kekhawatiran terbesar orang tua paling besar berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan anak menggunakan internet. Tiga kekhawatiran terbesar adalah penggunaan media sosial yang berlebihan atau waktu di depan layar, apakah anak mereka dirundung, dan apakah aman menggunakan internet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil ini menunjukkan bahwa orang tua belum sepenuhnya percaya pada teknologi.
"Itu mengungkapkan banyak hal tentang bagaimana perasaan orang tua yang kewalahan, dan betapa sedikit mereka percaya bahwa semua teknologi dalam kehidupan anak-anak mereka mendukung kesejahteraan mereka," kata dokter Jenny Radesky dari C.S. Mott Children's Hospital, dikutip dari CNN.
Selain itu, jajak pendapat ini juga mengungkapkan orang tua khawatir terhadap kebiasaan makan anak dan juga aktivitas fisik yang berkurang selama pandemi.
Kekhawatiran lain seperti rasisme, depresi, dan risiko bunuh diri juga dialami oleh para orang tua.
"Perhatian terbesar orang tua terhadap kaum muda tampaknya terkait dengan perubahan gaya hidup akibat pandemi. Covid-19 telah menjungkirbalikkan dunia anak-anak dan remaja kita dalam banyak hal dan ini tercermin dari bagaimana orang tua menilai masalah kesehatan pada tahun 2020," kata peneliti Gary Freed.
Berikut 10 kekhawatiran terbesar orang tua terhadap anak.
1. Penggunaan media sosial/waktu layar berlebihan (72 persen)
2. Bullying/cyberbullying (62 persen)
3. Keamanan internet (62 persen)
4. Makan tidak sehat (59 persen)
5. Depresi/bunuh diri (54 persen)
6. Kurang aktivitas fisik (54 persen)
7. Stres/kecemasan (54 persen)
8. Merokok/vaping (52 persen)
9. Konsumsi minuman beralkohol atau menggunakan narkoba (50 persen)
10. Covid-19 (48 persen).
(ptj/asr)