Tahun baru bukan hanya sekadar malam pergantian tahun. Lebih dari pada itu, tahun baru merupakan malam yang penuh cinta.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa perempuan cenderung memilih melakukan hubungan seks di malam tahun baru.
Penelitian dari Stanford University menganalisis data dari aplikasi kesehatan perempuan untuk mengetahui kebiasaan seksual. Lebih dari 500 ribu data perempuan di Inggris, Prancis, Brasil, dan Amerika Serikat diteliti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas seksual menurun menjelang hari Natal pada 25 Desember.
Menurut peneliti, hal ini terjadi karena banyak orang mengisi Natal bersama dengan orang tua. Berkumpul bersama keluarga dapat mengurangi dorongan seksual.
"Ini mungkin karena mereka menghabiskan Natal bersama orang tua, bukan pasangan romantis," kata salah satu peneliti Laura Symul, sebagaimana dilansir Independent.
Dr Jacqui Gabb, profesor sosiologi dan keintiman di The Open University pun setuju bahwa kewajiban keluarga saat Natal dapat mengurangi dorongan seksual.
Selain itu, aktivitas perempuan menjelang Natal dikatakan lebih banyak dengan mengurus rumah hingga menyiapkan hadiah.
"Wanita sering memikul tanggung jawab keluarga di pundak mereka selama liburan, yang meliputi membungkus dan membeli hadiah, menyimpan makanan, mendekorasi rumah dan bahkan membantu mengelola semangat Natal di rumah," kata Gabb.
"Sering kali ini berarti wanita hanya kelelahan dan tidak mood untuk berhubungan seks, terutama menjelang Natal ketika semua kewajiban ini meningkat," tambahnya.
Lihat juga:Memahami Durasi Ideal Berhubungan Seks |
Namun, aktivitas seksual disebut akan kembali meningkat setelah Natal hingga puncaknya pada malam tahun baru. Lonjakan ini terjadi pada semua negara yang diteliti.
Menurut peneliti, kenaikan jumlah aktivitas seks ini terjadi lantaran tahun baru identik dengan bersenang-senang, banyak makanan dan minuman, serta cara yang tepat memulai kembali sebuah hubungan.
Peneliti juga membandingkan peningkatan aktivitas seksual ini juga berdampak pada peningkatan kelahiran sembilan bulan setelah perayaan tahun baru.
Penelitian ini sudah diterbitkan dalam jurnal pracetak, tapi belum ditinjau sejawat.
(ptj/agn)