Dua figur publik yang populer dalam ranah wisata Indonesia, Febrian dan Aris Suhendra, berbagi "penerawangannya" mengenai destinasi wisata Tanah Air dan luar negeri yang bakal menarik untuk dikunjungi pada tahun ini.
Dalam wawancara pada pertengahan Desember lalu - jauh sebelum pemerintah menerapkan PSBB Jawa-Bali pada pekan ini, Febrian dan Aris memperkirakan bahwa destinasi wisata di Indonesia bakal semakin ramai pengunjung, terkait masih sulitnya izin melancong ke luar negeri.
Namun jika gerbang pariwisata mancanegara kembali dibuka, baik Febrian dan Aris sudah menyiapkan daftar destinasi impiannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Febrian, tiga destinasi wisata dalam negeri yang selalu menarik untuk dikunjungi dan wajib masuk bucket list pada tahun ini ialah Labuan Bajo, Nusa Penida, dan Misool.
Mengenai Labuan Bajo, Febrian mengungkapkan kalau desa yang berada di kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur, itu selalu menjadi destinasi wisata favoritnya.
"Sampai sekarang Labuan Bajo masih menjadi tempat favorit saya, karena pemandangan atas dan bawah lautnya sangat indah," katanya.
Lalu mengenai Nusa Penida, ia beranggapan kalau pulau itu bisa menjadi pusat keriaan baru di Bali setelah Kuta, Seminyak, Uluwatu, Canggu, Ubud, yang lebih dulu populer.
Febrian juga meramal sektor wisata di Nusa Penida bakal berkembang sangat pesat karena pulau ini sudah memiliki beragam atraksi wisata yang mumpuni.
"Tak jauh dari Bali tapi tempat ini sangat indah dan masih natural sekali, siapkan energi yang banyak untuk mengeksplorasi surga alami di kawasan Bali ini," ujarnya.
Selain dua destinasi wisata yang telah dikenal dunia itu, Febrian tak lupa menyertakan Misool dalam daftar melancongnya pada tahun ini.
Misool ialah satu dari empat pulau utama di Raja Ampat, Papua Barat. Kawasan perairan ini memiliki pesona bawah laut yang rasanya sulit digambarkan dengan kata-kata karena saking indahnya.
"Seperti pulau yang tak terjamah manusia, pemandangan bawah laut Misool sangat menawan dengan visibility (jarak pandang) yang sangat clear (jernih), ada lagoon (tanjung) alami yang berbentuk hati jika di lihat dari atas, sungguh menawan," kata Febrian.
Sementara untuk destinasi wisata luar negeri, Febrian menyebut Jepang, Myanmar, dan Islandia patut dikunjungi.
Jepang wajib dikunjungi bagi turis yang gemar soal fesyen, kuliner dan hobi unik lainnya.
Lalu Myanmar bisa dikunjungi oleh wisatawan yang gemar berpetualang sampai naik balon udara. Ya, wisata naik balon udara bukan hanya monopoli Turki saja, karena di Myanmar bisa juga menikmatinya.
Jika "bosan" dengan pemandangan Bumi, mungkin turis perlu mengunjungi Islandia, begitu kelakarnya.
"Kondisi alam di Islandia masih sangat terjaga dengan infrastruktur yang sangat mumpuni, bisa dibilang pemandangan di sini 360 derajat dan menghipnotis, seperti tidak di Bumi," pungkasnya.
Aris Suhendra, yang dikenal dengan nama akun Instagram @kabutipis, menyiratkan kalau perjalanan darat atau road-trip bakal menjadi tren pada tahun ini.
Praktis dan dinamis, menjadi alasannya. Turis tak perlu sampai begadang untuk mencari diskon tiket transportasi, karena bisa langsung meluncur naik motor atau mobil.
Perjalanan juga bakal lebih dinamis, karena turis bisa menentukan waktu istirahat, wisata kuliner, atau sesi berfoto di banyak destinasi.
Yogyakarta disebut Aris bisa menjadi tujuan road trip yang menyenangkan.
"Khususnya bagi warga dari Pulau Jawa, menuju Yogyakarta bisa ditempuh dengan road trip. Atraksi wisatanya juga sangat beragam di sana, dari kuliner hingga budaya. Fasilitas dan layanan wisatanya juga sudah mumpuni, karena sama seperti Bali, destinasi ini juga telah populer di dunia," katanya.
Sama seperti Febrian, Aris juga menyebut Bali dan Labuan Bajo masih akan menjadi destinasi wisata domestik yang populer.
"Untuk destinasi lain mungkin ada Bali, yang jadi tonggak pariwisata Indonesia, di mana semuanya tersedia di sana untuk wisatawan," ujarnya.
"Dan satu lagi Labuan Bajo, destinasi dengan pengalaman liburan paling menyenangkan. Kapan lagi kita menikmati serunya sailing dari sunrise sampai sunset, bahkan stargazing pun bisa dilakukan di atas kapal. Pengalaman menakjubkan!" pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan kalau pemerintah Indonesia memutuskan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat di Jawa dan Bali selama dua pekan mulai 11-25 Januari 2021 guna menekan lonjakan kasus Covid-19.
Keputusan itu diumumkan langsung oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring, Rabu (6/1).
"Penerapan pembatasan secara terbatas dilakukan provinsi di Jawa dan Bali karena seluruh provinsi tersebut memenuhi salah satu dari empat parameter yang ditetapkan," kata Airlangga dalam pernyataannya.
Parameter itu berupa tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian nasional 3 persen, tingkat kesembuhan di bawah nasional 82 persen, tingkat kasus aktif di bawah kasus aktif nasional 14 persen dan keterisian rumah sakit untuk ICU dan isolasi di atas 70 persen.
Selain lonjakan kasus yang terus meroket dalam beberapa bulan terakhir, Airlangga mengatakan kebijakan diambil seiring lonjakan rasio keterisian tempat tidur isolasi dan ICU yang telah mencapai angka 70 persen, hingga angka rasio positif yang saat ini telah mencapai 14,2 persen.
Adapun sejumlah daerah yang akan menerapkan PSBB tersebut meliputi DKI Jakarta dan wilayah Bodetabek, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cimahi, kemudian di Jawa Tengah yakni Semarang Raya, Solo Raya, dan Banyumas Raya.
Sedangkan wilayah Yogyakarta yakni Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Kulon Progo. Untuk di Jawa Timur meliputi Malang Raya dan Surabaya raya. Terakhir di Bali adalah Denpasar dan Kabupaten Badung.
Kembali diumumkannya PSBB rasanya membuat rasa bersabar perlu masuk dalam bucket list banyak wisatawan pada tahun ini.
Dengan mematuhi protokol kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh, semoga kita bisa kembali liburan dengan ceria di era normal yang baru.