Pulau 'Sultan' di Maldives Disewakan Rp1,1 Miliar per Hari

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2021 14:50 WIB
Bagi yang ingin menjauh dari pandemi di pulau pribadi, silakan merogoh kocek sekitar Rp252,7 juta untuk menikmati pulau pribadi di Maldives.
Waldorf Astoria Maladewa Ithaafushi. (Waldorf Astoria)

Pulau "sultan" di Maldives

Bonus: Sangat mudah untuk mencapai pulau ini dari bandara internasional di ibu kota Male.

Para tamu dapat mengakses pulau melalui perjalanan 40 menit dengan salah satu dari enam kapal pesiar resor.

Bagi mereka yang ingin menikmati pemandangan pesawat amfibi yang menakjubkan, tersedia pilihan penerbangan 15 menit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal makan, pulau pribadi ini memiliki tim kuliner khusus yang dapat membuat menu pesanan yang disajikan dalam berbagai pengaturan.

Selain itu, resor utama Waldorf Astoria dapat dicapai dengan naik perahu singkat untuk para tamu yang ingin melihat-lihat 10 tempat makan khususnya.

Ini termasuk The Ledge, yang dibuat oleh Dave Pynt dari restoran Burnt Ends berbintang Michelin di Singapura.

Khawatir Anda akan bosan? Ithaafushi -- The Private Island menawarkan semua kesenangan yang biasa disajikan Maladewa, termasuk olahraga air, menyelam, dan perjalanan kapal pesiar.

Ada juga spa atas air pulau untuk memberikan perawatan khusus.

Fasilitas tambahannya termasuk paviliun meditasi dan yoga serta gym yang lengkap. Untuk anak-anak, ada kolam renang anak dan area permainan khusus.

Maladewa dibuka kembali untuk pariwisata internasional pada 15 Juli.

Hampir semua pelancong global tidak harus karantina setibanya di Bandara Internasional Velana di ibu kota, Male.

Namun, semua kedatangan selain warga Maladewa harus menunjukkan sertifikat tes PCR negatif yang dilakukan dalam 96 jam sebelum keberangkatan, dengan jelas menunjukkan nama dan alamat laboratorium, serta tanggal pengambilan sampel.

Seperti semua negara yang sangat bergantung pada pariwisata, Maladewa juga telah dilanda krisis.

Menurut Bank Dunia, pariwisata secara langsung dan tidak langsung menyumbang dua pertiga dari PDB negara tersebut.

Industri wisata berkembang pesat pada tahun 2019 karena kedatangan pengunjung tumbuh sebesar 14,7% (tahun ke tahun), dengan total kedatangan mencapai rekor 1,7 juta.

Pejabat berharap mereka mencapai 2 juta kedatangan pada tahun 2020.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Mei 2020, Ali Waheed, menteri pariwisata negara itu, menggambarkan dampak pandemi virus Corona sebagai "lebih dahsyat daripada tsunami 2004 dan krisis keuangan global 2008".

[Gambas:Instagram]



(ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER