Kanker Kolorektal: Gejala, Faktor Risiko, dan Pengobatan

CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2021 08:50 WIB
Kanker kolorektal merupakan salah satu penyakit kronis yang perlu diwaspadai. Agar mendapatkan penanganan yang tepat, kenali gejala kanker kolorektal.
Ilustrasi. Mengenal kanker kolorektal: gejala, faktor risiko, dan pengobatan. (iStockphoto/ peterschreiber.media)

Pengobatan kanker kolorektal

Klasifikasi pengobatan KKR dibagi menjadi 3, yaitu pengobatan pada kondisi lokal (awal), lokal lanjut (menengah) dan metastasis (lanjut).

Kondisi lokal dan lokal lanjut ini didekati melalui tindakan operasi dilakjutkan dengan kemoterapi tambahan atau pada kanker rectum juga seringkali ditambahkan juga radioterapi atau penyinaran.

Sedangkan pada kondisi metastasisi, didekati melalui tindakan kemoterapi sebagai pengobatan utama, operasi hanya dilakukan pada kondisi penyebaran kanker di satu lokasi dan tidak banyak dan berukuran kecil serta bisa dioperasi atau hanya untuk membuat kantong penampung feses di sekitar perut dengan mengeluarkan kolon atau usus besar ke perut untuk mendiversi atau mengalihkan aliran kotoran ke kantong (kolostomi).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengobatan kanker saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan dalam teknologi kedokteran baik dalam bidang diagnosis maupun pengobatan.

Saat ini kemoterapi bukan satu-satunya obat yang diberikan untuk pasien kanker kolorektal stadium lanjut.

Muncul obat-obatan lain yang dikelompokkan dalam terapi target sebagai tambahan pada kemoterapi yang diberikan untuk menambah efektifitas pengobatan yang pada akhirnya diharapkan memperpanjang ketahanan hidup pasien kolorektal yang sudah bermetastasis jauh.

Imunoterapi, sebagai teknologi terbaru dan terupdate untuk kanker, juga telah dibuktikan pada kanker kolorektal setelah dengan melanoma dan paru. Imunoterapi diberikan pada kanker-kanker yang memiliki antigenisitas tinggi.

Imunoterapi ini dapat diberikan sendirian tanpa kemoterapi. Meskipun digunakan pada lini ketiga pada pengobatan kanker kolorektal bermetastasis, namun dapat menjadi pilihan bagi pasien dengan performa yang kurang baik dan tidak bisa menerima kemoterapi.

Personalised Medicine dalam pengobatan kanker

Personalised Medicine (pengobatan personal) merupakan suatu konsep yang didasari dengan mempelajari genotipe pasien sehingga pasien mendapatkan terapi atau obat yang tepat untuk penyakitnya.

Landasan dari personalised medicine adalah biomarkeryang dikembangkan berdasarkan variasi genetik. Dokter akan melakukan uji genetik terlebih dahulu, sebelum memberikan obat pada pasien.

Dengan melakukan uji genetik, dokter bisa menentukan pengobatan yang cocok untuk masing-masing pasien sehingga respons terhadap obat pun lebih baik. Masing masing pasien akan memiliki obat sendiri, sesuai dengan genetiknya.

Beberapa keuntungan lain personalised medicine, yaitu:
1. Deteksi dini pasien yang berisiko mengembangkan penyakit tertentu

2. Mendapatkan pengobatan yang lebih tepat

3. Mengurangi toksisitas, terutama bagi pasien yang tidak mendapat keuntungan dengan terapi tersebut.

4. 'Smart' desain studi klinis

5. Memaksimalkan potensi obat.

(agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER