Jakarta, CNN Indonesia --
Asam lambung dan maag kerap dianggap penyakit yang sama. Meski sama-sama menyerang lambung dan gejalanya mirip, namun keduanya memiliki kondisi serta pengobatan yang berbeda.
Jika ditilik lebih jauh perbedaan dua penyakit tersebut, asam lambung atau disebut juga gerd terjadi ketika asam yang diproduksi oleh lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan rasa tidak nyaman seperti dada yang sakit dan mulas.
Sementara maag terjadi ketika volume lapisan lendir tebal yang melindungi lambung mengalami penipisan, sehingga asam pencernaan menggerogoti dan menginfeksi jaringan yang melapisi perut.
Beda Gejala Asam Lambung dan Maag
 Foto: iStockphoto/PixelsEffect Ilustrasi. Perbedaan asam lambung dan maag dapat dilihat dari masing-masing gejalanya. |
Penderita penyakit asam lambung biasanya merasakan gejala:
- perut kembung dan sering bersendawa
- rasa asam di belakang mulut dan bau napas tidak sedap
- batuk kering
- sakit tenggorokan
- sulit menelan
- cegukan terus-menerus
- sesak napas atau mengi, terutama saat tidur
- mulas yang meningkat sebagai respons terhadap makanan pemicu
- gejala memburuk saat berbaring atau membungkuk.
Sementara penyakit maag ditandai dengan gejala:
- sensasi terbakar di usus atau area antara pusar dan tulang dada saat makan dan malam hari
- kembung dan bersendawa
- mual dan muntah
- perut nyeri atau tidak nyaman, biasanya dirasakan dua hingga tiga jam setelah makan
- terdapat darah di feses.
Penyebab Penyakit Asam Lambung
 Foto: Raw Pixel Ilustrasi perbedaan asam lambung dan maag. Salah satu penyebab asam lambung naik adalah makan dalam porsi besar dan langsung berbaring |
Berikut faktor-faktor umum lain yang menyebabkan asam lambung naik:
1. Makan dalam porsi besar atau berbaring setelah makan
Seseorang dianjurkan makan secukupnya agar asam lambung tidak naik dan jangan langsung berbaring. Tunggu sampai makanan benar-benar turun.
2. Kegemukan
Berat badan yang gemuk dapat meningkatkan risiko asam lambung naik dan GERD lantaran lemak perut berlebih menyebabkan tekanan pada area perut.
3. Makan sambil berbaring
Makan sambil berbaring pun tidak diperbolehkan karena selain bisa tersedak, akan memengaruhi kerja lambung dalam mengolah makanan.
4. Memakan camilan menjelang waktu tidur
Jenis cemilan yang aman dikonsumsi penderita asam lambung antara lain alpukat, pepaya, pisang, apel, melon, semangka, kacang-kacangan, edamame.
5. Konsumsi makanan asam dan pedas
Makanan asam, pedas, berlemak, dan berminyak merupakan pemicu asam lambung lantaran dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung.
6. Minum alkohol, soda, kopi, dan teh
Mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, dan minuman berkarbonasi dapat mengikis lambung sehingga menimbulkan iritasi. Akibatnya, sistem pencernaan akan lebih rentan terhadap peningkatan produksi asam lambung.
7. Merokok
Merokok dapat meningkatkan sekresi asam dan mengurangi produksi air ludah yang dapat menetralkan efek asam di mulut. Sebaiknya para perokok aktif mengurangi atau berhenti merokok untuk mencegah asam lambung naik.
8. Mengonsumsi obat tertentu
Mengonsumsi suplemen makanan dan obat-obatan tertentu seperti aspirin, ibuprofen, pelemas otot, atau obat tekanan darah dapat mengiritasi lapisan esofagus yang menyebabkan sakit maag maupun memicu asam lambung.
Cara Mengatasi Penyakit Asam Lambung
 Foto: Adhi Wicaksono Ilustrasi perbedaan asam lambung dan maag. Cara mengatasi penyakit asam lambung dengan minum teh chamomile atau wedang jahe hangat. |
Penyakit asam lambung yang bersifat ringan umumnya masih bisa ditangani sendiri tanpa harus ke dokter. Bahan alami dan perubahan gaya hidup berikut ini bisa membantu mengatasi penyakit asam lambung supaya tidak kambuh, melansir MayoClinic.
- Makan porsi kecil namun lebih sering
- Kunyah makanan dengan perlahan
- Menghindari pemicu, seperti tidak makan makanan berlemak dan pedas, makanan olahan, soda, kafein, alkohol, dan rokok yang bisa memicu gangguan pencernaan
- Menjaga berat badan ideal agar tidak menyebabkan asam kembali ke kerongkongan
- Berolahraga secara teratur. Olahraga membantu Anda menurunkan berat badan ekstra dan meningkatkan pencernaan
- Mengelola stres dengan baik. Coba praktikkan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga
- Istirahat yang cukup dan tidak begadang
- Hentikan atau kurangi obat pereda nyeri atau obat lain yang dapat mengiritasi lapisan perut
- Konsumsi minuman herbal, misalnya teh chamomile, wedang jahe, dan akar manis dapat membantu meringankan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan mual, mengurangi rasa nyeri, serta menghangatkan tubuh.
Penyebab Penyakit Maag
 Foto: iStockphoto/PixelsEffect Ilustrasi perbedaan asam lambung dan maag. Penyebab penyakit maag paling sering adalah telat makan dan infeksi bakteri dalam pencernaan. |
1. Telat makan
Sering telat makan dalam waktu lama dapat menyebabkan cairan lambung mengiritasi lapisan perut. Ini diperparah ketika sudah sangat lapar, akan cenderung langsung makan terlalu banyak.
Kondisi ini dapat menyebabkan sistem pencernaan menjadi semakin sensitif dan memicu sakit maag.
2. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri Helicobacter pylori adalah salah satu penyebab gangguan pencernaan, yang memicu munculnya gejala maag. Bakteri ini biasanya menyerang lapisan lambung, sehingga menimbulkan rasa sakit.
Bakteri H. pylori umumnya ditularkan dari satu orang ke yang lainnya. Namun, bisa juga ditularkan dari makanan maupun minuman yang tidak steril.
Bakteri ini bisa menjadi satu dari sekian banyak penyebab maag karena mengakibatkan penyakit gastritis alias radang lambung.
3. Penyakit autoimun
Meski terbilang jarang, penyakit autoimun juga bisa menjadi penyebab maag. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh malah menyerang sel-sel sehat dalam tubuh Anda sendiri, bukannya melawan zat asing penyebab penyakit.
4. Stres dan gangguan kecemasan
Stres dan gangguan kecemasan memang tidak secara langsung sebagai penyebab maag. Akan tetapi, kondisi ini dapat mengganggu kesehatan, yang semakin memperburuk keluhan gangguan pencernaan.
Karena stres, kecemasan, serta kesehatan tubuh khususnya masalah pencernaan ini saling berkaitan, proses penyembuhannya pun demikian. Biasanya, stres dan kecemasan bisa segera hilang ketika Anda sembuh dari gangguan pencernaan.
5. Efek samping obat-obatan tertentu
Obat-obatan memang diyakini efektif untuk menghilangkan rasa sakit pada tubuh. Akan tetapi, tanpa sadar ternyata beberapa jenis obat-obatan bisa menjadi penyebab utama munculnya keluhan maag.
6. Langsung berbaring usai makan
Berbaring setelah perut kenyang memang terasa nyaman. Namun kebiasaan buruk ini nyatanya dapat memicu makanan serta asam dari lambung naik kembali ke atas sehingga merasakan mual atau kembung.
7. Porsi makan terlalu banyak
Selalu makan dalam porsi yang terlalu banyak dan kekenyangan bisa berisiko meningkatkan asam lambung, sehingga kemudian menjadi penyebab maag.
Kondisi ini bisa menjadi penyebab maag semakin memburuk, terutama bila Anda langsung berbaring atau tidur setelah makan. Tindakan tersebut memicu kenaikan asam lambung kembali ke kerongkongan.
8. Minum alkohol
Minum alkohol terlalu sering atau terlalu banyak selalu dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan. Salah satunya sebagai penyebab maag.
Ini karena minuman beralkohol dapat mengikis lapisan lambung Anda sedikit demi sedikit. Akibatnya, sistem pencernaan menjadi lebih rentan dan memicu produksi asam lambung.
9. Merokok
Merokok bisa mengendurkan kekuatan otot sfringter pada bagian bawah kerongkongan. Ketika otot pada bagian bawah kerongkongan melemah, asam lambung dapat mudah naik ke dada hingga mencapai kerongkongan. Akibatnya, Anda akan mengeluhkan sensasi terbakar pada dada.
10. Makan pedas dan gorengan
Makanan pedas, gorengan, dan berlemak adalah makanan yang berpotensi menjadi penyebab maag. Semua makanan tersebut dapat merangsang peningkatan produksi asam pada lambung.
Cara Mengatasi Sakit Maag
 Foto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia Ilustrasi perbedaan asam lambung dan maag. Cara mengatasi maag adalah memperbanyak konsumsi probiotik seperti kimchi, tempe, yoghurt. |
Ada berbagai cara atau solusi, yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi sakit maag, dan bahkan menghindarinya. Cara mengatasi sakit maag dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup dan konsumsi makanan-makanan bernutrisi.
Jadi, cobalah beberapa dari cara di bawah ini, untuk mengetahui, cara terbaik untuk mengatasi sakit maag Anda.
- Hindari makanan pedas, asam, alkohol, gluten, hingga produk susu lantaran bisa memicu peradangan dan membuat maag kambuh
- Konsumsi probiotik seperti tempe, yogurt, kimchi, hingga kefir. Probiotik mampu meningkatkan sistem pencernaan, melancarkan buang air besar, serta menghentikan penyebaran bakteri H. pylori.
- Konsumsi teh hijau atau teh hitam setidaknya sekali dalam satu minggu, untuk mengurangi jumlah H. pylori di saluran pencernaan.
- Perbanyak makan bawang putih. Ekstrak bawang putih dipercaya mampu meredakan gejala sakit maag.
- Kurangi porsi makan untuk meringankan kerja sistem pencernaan dan meredakan gejala sakit maag.
- Berhenti merokok karena bisa merusak lapisan lambung dan meningkatkan risiko kanker lambung.
- Kurangi mengonsumsi obat penahan rasa sakit yang memperparah sakit maag.
- Lakukan yoga, latihan pernapasan, meditasi, atau pijat untuk meredakan stres.
- Jangan biasakan langsung rebahan setelah makan. Berilah jeda 2 atau 3 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur.
- Konsumsi jahe
- Perbanyak makan buah-buahan berwarna yang kaya flavanoid seperti apel, lemon, ceri, dan blueberry.
Itulah ulasan mengenai perbedaan asam lambung dan maag mulai dari gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Meski sama-sama menyerang lambung, namun nyatanya kedua penyakit tersebut berbeda, sehingga memerlukan pengobatan yang tepat agar tepat sasaran.