Bisnis tanaman hias di masa pandemi seolah sedang mengeruk keuntungan. Tak bisa dipungkiri, sebagian orang tersihir dan mau rela merogoh kocek besar hanya untuk satu pot tanaman.
"Omset lumayan lah buat belanjaan dapur," ujarnya terkekeh.
Akan tetapi, beda cerita saat tanaman hias sedang sepi-sepinya. Pebisnis tanaman hias tidak selalu mengandalkan musim atau menunggu jenis tanaman hias tertentu ramai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noldy berkata biasanya para pegiat tanaman hias akan melancarkan pergerakan di komunitas.
Ia yang kini memegang komunitas Sansevieria kadang mengadakan kontes tanaman hias. Kemudian mengadakan lelang dengan tanaman hias dari sumbangan anggota komunitas.
Selain itu, ia pun mengembangkan beberapa jenis tanaman hias yang akan maupun sedang ramai di pasaran.
Namun, ini bukan persoalan mudah.
"Ada nih yang pesan Monstera obliqua. Tanaman ini enggak bisa beli sekarang langsung dapat, harus indent, bayar separuh untuk anakan satu daun. Nah tumbuh daun kedua bulan depan, kita potong," tutur Noldy.
Hanya saja, proses pengembang biakkan itu tak melulu berjalan mulus.
"Pernah sampai saya buat mati [Monstera obliqua] dua kali [saat mengembangkan]. Dibilang rumit ya emang rumit, tapi kan lama-lama sudah ketemu caranya. Mungkin kemarin saya motong tapi pisaunya belum steril," lanjutnya menuturkan.
Selain persoalan merawat tanaman, menjaga keamanan dan kerahasiaan nurserynya juga satu tantangan tersendiri.
Belakangan, ia mengungkapkan bahwa banyak yang melirik nurserynya sejak viral berkat kedatangan artis Soimah. Sejak saat itu, Noldy sangat hati-hati memasukkan orang ke nursery-nya.
Buatnya, ini sudah jadi privasi baik dari segi bisnis maupun keamanan. Dari segi bisnis, ia ingin merahasiakan tanaman hias yang sedang dikumpulkan atau belum dilepas di pasaran. Kemudian dari segi keamanan, tanaman 'sultan' kerap jadi incaran pencuri.
Baginya, kalangan artis atau awam tanaman hias mungkin masih aman-aman saja untuk mengunjungi nursery. Hanya saja, pernah ada seorang pembeli yang sampai mengamuk karena tidak diizinkan 'mengintip' koleksinya.
Tak hanya urusan barang jualan yang hati-hati, ia pun menaruh perhatian lebih untuk tanaman hias koleksi pribadi.
Lihat juga:10 Tanaman Hias Gantung untuk Dekorasi Rumah |
Ada sebuah green house di area nursery khusus untuk tanaman 'dewa' alias 'sultan'. Di sini terdapat beberapa jenis tanaman hias seperti Monstera white mint, obliqua juga tanaman-tanaman lain dengan harga setara mereka.
"Kebetulan sebelah rumah kebunnya, tinggal loncat aja. Saya kalau lagi tanam, enggak mau angkat telepon. Teman-teman sudah hapal makanya mereka kirim WhatsApp doang," katanya disusul tawa.
![]() |
Melihat riuh rendah beberapa jenis tanaman hias saat ini, ia paham betul jenis tanaman hias lain pernah mencapai masa kejayaan beberapa tahun lalu.
Mungkin Anda masih ingat dengan kehebohan Euphorbia di 2002-2003, lalu Anthurium plowmanii alias Gelombang Cinta menikmati kejayaan sampai sekitar 2007-2008 hingga Sansevieria eilensis yang sempat langka di 2009-2010.
Lalu ke depan, apa tanaman hias yang bakal hit?
"Kalau tiga tahun ke depam saya belum bisa prediksi. Untuk dua tahun ke depan oke, masih bisa terbayang apalagi Aroid ini belum full, belum sampai puncaknya," ucap Noldy.
Dia membaca bahwa Alocasia khususnya Alocasia jacklyn bakal menyusul popularitas kerabat Aroid lainnya.
Aroid atau Aroideae merupakan keluarga dari Araceae. Dari sini turun berbagai genus termasuk Alocasia, Caladium, Philodendron, dan Syngonium. Ia optimistis Alocasia jacklyn bakal punya masa depan cerah terlebih ini adalah Aroid asli Indonesia.
(els/agn)