Mulai akhir pekan ini, wisatawan yang sedang karantina mandiri di rumah bisa menikmati tur wisata virtual ke "surga tersembunyi" di penjuru Tanah Air melalui akun Youtube resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dalam tur virtual ini, turis bisa menikmati perjalanan virtual ke sepuluh desa wisata di Indonesia.
Tur virtual ini akan ditayangkan di akun Youtube Pesona Indonesia setiap Sabtu dan Minggu pukul 10.00 WIB, sejak 30 Januari hingga 28 Februari 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak sepuluh desa wisata yang akan ditampilkan dalam tur virtual ini di antaranya; Pulau Banyak - Aceh Singkil, Desa Belibak - Kepulauan Anambas, Desa Karangduwur- Kebumen Kawasan, Desa Wisata Nanas Madu - Pemalang, Desa Bayan - Lombok Utara, Kawasan Kabola - Pulau Alor, Desa Aisandami - Teluk Wodam, Desa Bajo Mola - Kepulauan Wakatoba, Desa Ngilngof - Kepulauan Kei, dan Desa Sebujit- Bengkayang.
Desa-desa ini dipilih berdasarkan keunikan dalam segi geografis, budaya, maupun aktivitas atau pengalaman yang ditawarkan, belum atau masih jarang diketahui.
Wisatawan tak perlu mendaftar atau membayar untuk dapat mengikuti tur virtual ini.
Namun mereka dapat turut berpartisipasi memberikan donasi untuk membantu pembangunan desa dan kawasan wisata.
Kemenparekraf menggandeng Traval.co dan Caventer Indonesia menggelar tur virtual yang bertajuk 'Virtual Indonesia - Surga yang Tersembunyi' itu.
"Bersama-sama kami akan melaksanakan tur virtual sepuluh desa dan kawasan wisata yang tersebar di seluruh Indonesia dari Indonesia barat hingga Indonesia timur," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam konferensi pers daring pada Rabu (27/1).
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan pengembangan desa wisata dinilai penting, sebab hal tersebut merupakan bentuk respons ide-ide inovatif lokal di tingkat akar rumput serta melestarikan nilai-nilai warisan budaya yang menjadi identitas Indonesia.
"Karena itulah Kemenparekraf mendukung pengembangan desa wisata di Indonesia, kita dukung all out. Targetnya, hingga 2024 bisa menjadikan 244 desa wisata maju, mandiri dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan, sesuai dengan RPJMN 2020-2024. Koordinasi mengembangkan desa wisata ini telah dilakukan dengan Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) maupun KemendesPDTT," kata Sandiaga.
Ketua Traval.co Julius Bramanto mengatakan tur virtual ini menjadi salah satu solusi untuk mengangkat semua potensi wisata suatu daerah di tengah pandemi COVID-19.
'Virtual Indonesia - Surga yang Tersembunyi' ini dikemas dengan satu bentuk cerita yang didukung oleh audio dan visual yang menarik, sehingga diharapkan dapat memunculkan daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke 10 desa wisata tersebut setelah pandemi berakhir.
"Kolaborasi ini adalah bentuk komitmen kami dalam mengembangkan pariwisata berbasis komunitas. Kami berharap acara ini dapat menginspirasi anak-anak muda dari seluruh daerah lain," ujar Julius.