HARI KANKER SEDUNIA

Waspada Kanker Usus Menyerang Usia yang Lebih Muda

CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2021 18:27 WIB
Temuan terbaru menunjukkan kanker usus kini menyerang orang dengan usia yang lebih muda.
Ilustrasi. Temuan terbaru menunjukkan kanker usus kini menyerang orang dengan usia yang lebih muda. (iStockphoto/Raycat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kanker kolorektal atau kanker usus merupakan kanker yang paling banyak menyerang orang Indonesia setelah kanker paru dan kanker payudara. Temuan terbaru menunjukkan kanker usus kini menyerang orang dengan usia yang lebih muda.

Dokter spesialis penyakit dalam Susanna Hilda Hutajulu menjelaskan sel kanker muncul dalam waktu yang panjang dan menjadi ganas pada usia tua. Namun di Indonesia, kanker usus muncul pada usia muda.

"Selain banyaknya kasus baru dan kasus lama. Permasalahan lain kanker kolorektal di Indonesia adalah bahwa usia penderita lebih muda dibandingkan pada negara lain," kata Susanna dalam peringatan Hari Kanker Sedunia yang jatuh setiap 4 Februari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susanna membandingkan grafik kanker kolorektal di Inggris dengan Indonesia. Peningkatan insidensi di Inggris dimulai pada usia 45 tahun dengan puncaknya pada 80-85 tahun.

"Ini sangat berbeda dengan di Indonesia di mana kanker kolorektal, setidaknya dari data di rumah sakit RSUP Sardjito Yogyakarta, menunjukkan betapa mudanya pasien penderita kanker kolorektal. Peningkatannya terjadi di usia 30 tahun dengan puncak pada usia 40-70 tahun," kata Susanna.

Menurut Susanna, sebagian besar penderita kanker kolorektal di Indonesia merupakan orang dengan usia produktif.

Selain itu, kasus kanker usus di Indonesia juga kebanyakan ditemukan pada stadium lanjut. Jika di Inggris penemuan kanker usus stadium 2, 3, dan 4 merata pada angka 20 persen.

Sedangkan di RSUP Sardjito, pasien ditemukan pada pada stadium 3 sebanyak 32 persen dan stadium 4 sebanyak 43 persen.

"Ini sangat berdampak pada keberhasilan terapi dan ketahanan hidup penderita," kata Susanna.

Cara mudah deteksi dini kanker usus

Susanna menyarankan agar setiap orang, terutama dengan faktor risiko untuk rutin melakukan deteksi dini. Faktor risiko kanker usus meliputi genetik atau riwayat penyakit keluarga, diet rendah serat, konsumsi daging merah dan olahan berlebihan, konsumsi alkohol dan merokok, serta obesitas dan gangguan metabolik.

Kanker usus dapat diketahui melalui sejumlah gejala yang muncul berikut ini:

- keberadaan darah pada tinja
- perubahan bentuk tinja
- nyeri perut, kram, kembung
- sulit BAB atau diare
- penurunan nafsu makan
- penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab

Namun, Susanna menyebut tujuh dari 10 penderita tidak merasakan gejala. Keberadaan kanker usus paling tepat di skrining deteksi dini dengan cara kolonoskopi dan polipektomi di layanan kesehatan.

"60 persen kematian akibat kanker kolorektal dapat dicegah dengan skrining," tutur Susanna.

Skrining ini dapat mengetahui keberadaan sel kanker bahkan pada tahap awal. Sel kanker itu langsung dapat ditangani dengan sejumlah pengobatan atau tindakan medis.

Penemuan sel kanker yang dini menurunkan risiko keganasan dan meningkatkan peluang kesembuhan.

(ptj/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER