Selain pasar, yang menarik dari Petak Sembilan adalah keberadaan Kelenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti. Kelenteng yang dibangun pada 1650 ini merupakan vihara tertua di Jakarta.
Dari vihara inilah, nama tempat kelenteng populer untuk menyebut kuil tempat beribadah orang Tionghoa.
"Asal mula kata kelenteng dulu sebenarnya dari sini. Ini dulu namanya Kwan Im Teng, artinya paviliun Kwan Im," kata Pengurus Vihara Dharma Bhakti, Suherman kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, masyarakat pribumi kala itu sulit menyebut Kwam In Teng dan malah menyebutnya dengan kelenteng.
"Mereka kan susah mengucapkannya, akhirnya jadilah kelenteng," ujar Suherman.
Sejak saat itu, kelenteng semakin populer dan digunakan di seluruh Indonesia.
Pelancong juga bisa berwisata kuliner di Petak Sembilan. Sejumlah kuliner legendaris terus dipertahankan secara turun temurun.
Berikut lima rekomendasi kuliner legendaris di kawasan pecinan Petak Sembilan:
Anda bisa menyesap segelas kopi di kedai Kopi Tak Kie yang sudah berdiri sejak 1927. Kopi di pecinan Petak Sembilan ini masih mempertahankan keauntentikannya.
Hanya ada dua menu yang ditawarkan di kedai ini, yakni kopi hitam dan kopi susu. Kedua kopi ini bisa diseduh panas atau dingin. Kopi hitam yang disajikan terasa sedikit asam dengan aroma kopi arabika yang kuat. Sementara kopi susu dominan dengan rasa manis.
Tak jauh dari situ, rasakan pula kekhasan Rujak Shanghai Encim. Uniknya, rujak ini bukanlah rujak buah melainkan rujak ubur-ubur atau cumi-cumi besar. Rujak ini dibuat menggunakan resep turun temurun sejak 1950.
Aneka bakmi mulai dari bakmi goreng dan kuah, kwetiau, bihun, locupan, dan nasi capcay bisa dinikmati di Bamie Amoy. Hingga saat ini, Bakmie Amoy masih membuat bakmie dengan tangan tanpa campuran bahan pengawet sehingga bakmie tersebut hanya dapat bertahan selama tiga hari.
Ketupat Cap Go Meh tak hanya bisa dinikmati saat Imlek saja. Anda bisa merasakan ketupat yang dicampur dengan labu siap, sayur lodeh, ayam kampung, telur, ati ampela, tahu, tempe, dan kentang di kedai ini setiap hari.
Chicongfan adalah lembaran tipis seperti kwetiau yang terbuat dari tepung beras dan kanji. Chicongfan nikmat disantap dengan kecap asin, wijen, bawang goreng, cabai, dan mayu.
Lihat juga:Pasang Surut Pangkas Rambut Ko Tang |